Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Puluhan warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang rumahnya dibongkar petugas beberapa waktu lalu kini mendirikan tenda di atas puing-puing bekas bongkaran.Mereka mulai mendirikan tenda di lokasi bekas pembongkaran Pasar Ikan sejak Senin (11/4/2016). Para warga yang masih bertahan itu menolak direlokasi ke Rusun Rawa Bebek dan Rusun Marunda.Upi Yunita (33), satu di antara warga Pasar Ikan, yang masih bertahan di lokasi pembongkaran mengaku baru mendirikan tenda, Selasa (26/4/2016). Tenda tersebut milik TNI AL dengan status pinjaman. Dua tenda dapat menampung hingga 200 orang."Kemarin siang warga bersama aparat TNI Angkatan Laut bangun tenda buat warga,” ujar Upi sambil menunjukkan dua tenda yang berdiri lokasi bekas reruntuhan di Pasar Ikan, Rabu (27/4/2016) pagi.Upi menjelaskan kemarin sore sempat akan terjadi bentrokan antara warga dengan aparat kepolisian. Sebab, ada salah satu warga yang ditangkap polisi sehingga memancing emosi. Warga yang ditangkap polisi itu diduga mencuri listrik yang diambil langsung dari tiang listrik."Padahal, kemarin niat kami cuma mau ngalirin listrik buat ke tenda-tenda ini. Eh, malah dikira mau curi listrik dari tiang itu. Akhirnya, listrik kami numpang dari Luar Batang," jelas Upi.Diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan Rusun Rawa Bebek, Rusun Kapuk Muara, Rusun Marunda untuk merelokasi warga Pasar Ikan Luar Batang yang terkena penggusuran.Terdapat 4.929 jiwa atau 1.728 kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan RW 04 Pasar Ikan. Terdapat 893 bangunan yang digusur, yaitu 347 unit kios, 225 hunian di RT 01, 58 hunian di RT 02, 168 hunian di RT 11, dan 95 hunian di RT 12.Sejumlah warga yang menolak menempati rusun memilih bertahan di lokasi bekas pembongkaran dengan mendirikan tenda-tenda.