JAKARTA, Tigapilarnews.com - Bakal calon gubernur (Bacagub) DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra mengkritik Basuki Tjahaja Purnama yang kerap memarahi hingga memaki-maki pejabat bawahannya di depan umum.Menurut Yusril, mengevaluasi kinerja dan memberhentikan pejabat bawahannya adalah wewenang gubernur sebagai atasan.Namun, lanjut Yusril, tidak harus mempermalukannya di depan publik, bahkan disiarkan di televisi."Walikota, kepala dinas, camat, atau PNS bawahan lainnya adalah pejabat administratif yang bekerja menjalankan kebijakan gubernur. Kalau mereka salah tidak sepantutnya dimaki-maki dan dipermalukan di depan umum," ujar Yusril, Minggu (24/4/2016).Mantan Menkumham itu membeberkan, berdasarkan catatannya. Banyak pejabat di DKI Jakarta yang dimarah-marahi pria yang akrab disapa Ahok di depan umum bahkan diancam akan dipecat dari jabatannya."Kalau mau menegur, mengkritik atau memarahi bawahan ya jangan di muka umum. Itu akan membuat mereka merasa diinjak-injak harga dirinya. Lagi pula kan bisa ditegur dan kemudian diingatkan agar mereka bisa bekerja lebih baik lagi," papar Yusril.Yusril menilai, para pejabat dan PNS di DKI Jakarta merupakan aset penting yang menentukan berhasil tidaknya kebijakan yang dibuat oleh gubernur. Mereka harus dirangkul dan didorong untuk menghasilkan kinerja yang optimal.Jika selalu ditakut-takuti dengan ancaman pemecatan dan kata-kata tidak senonoh, mereka tidak akan berani mengambil inisiatif dalam rangka melaksanakan kebijakan gubernur."Berilah mereka kebebasan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. PNS DKI yang jumlahnya ribuan perlu 'di-wongke' dan diperlakukan secara beradab," pungkas Yusril.