Jumat, 22 April 2016 23:26 WIB
Laporan Muchammad Syahputra
JAKARTA, Tigapilarnews.com- terancam gagal mengikuti seleksi bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang digelar DPD Partai Demokrat (PD). Penyebabnya, Adhyaksa belum mengembalikan formulir yang ditutup Jumat (22/04/2016) pukul 23.00 WIB.
Hal tersebut, membuat menyisakan dua orang lagi dari 12 pendaftar yang belum mengembalikan formulir. Ketua Bidang Penjaringan Pemilukada DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Raja Mantan Purba, mengatakan ada dua nama yang belum mengembalikan formulir.
Masing-masing yakni, diutarakan Raja, Adhyaksa Dault dan M. Tahir Mahmud. Keduanya terancam gagal dalam mengikuti seleksi bakal calon Gubernur DKI dari Partai Demokrat.
"Tahir Mahmud dan Adhyaksa Dault belum mengembalikan. Kami tunggu sampai jam 23.00 WIB, kalau tidak berarti gugur," ujar Raja di Kantor DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (22/04/2016).
Sementara itu, ada 10 nama lain yang akan diverifikasi berkasnya dalam mengikuti penjaringan. Antara lain yakni, Abraham Lunggana, Hasnaeni Moein, Idris Khalid Amir, Yusril Ihza Mahendra, Benny Mokalu, Biem Benjamin, Muhammad Idris, Teguh Santosa, Kwik Siong We, dan Sandiaga Uno.
Setelah verifikasi, para bakal calon akan dipanggil kembali untuk melakukan wawancara dengan panel ahli. Mereka akan ditanya mengenai isu-isu perkotaan seperti transportasi dan lingkungan.Setelah itu, akan disaring kembali dan diserahkan ke DPP Partai Demokrat.
"Paling tidak, minimal ada dua nama yang akan kita ajukan. Mungkin empat atau lima terbaik dari nama-nama itu," tambah Raja.
Raja menjelaskan lagi, penilaian terhadap para bakal calon akan dilakukan oleh pengurus di DPD Partai Demokrat. "Majelis tinggi ini yang nantinya akan menentukan, yang diketuai oleh Pak SBY," tambah dia.
Selain itu, pertimbangan yang utama dalam memilih kandidat adalah modal politik. Partai Demokrat mengincar bakal calon yang mampu membentuk koalisi dalam bursa Pilkada DKI 2017.
"Karena kursi kami kurang, kan kami harus berkoalisi. Nah, kita lihat nih nama-nama yang aktif safari politik, yang bisa membuat koalisi," lugasnya.(exe)