JAKARTA, Tigapilarnews.com - Warga keturunan Tionghoa di Vihara Darmayana Kuta, Kabupaten Badung, Bali, menggelar pawai barongsai dan naga yang diyakini untuk menetralisir pengaruh negatif menjelang perayaan Imlek."Kami yakini kirab ini untuk menetralisir pengaruh negatif," kata Ketua II Pengurus Vihara Darmayana Kuta, Luwih Berata di Kuta, Kabupaten Badung, Minggu (7/2).Kegiatan pawai keliling wilayah Kuta itu dijaadwalkan digelar pukul 17.00 WITA yang diikuti oleh para umat dengan jumlah warga sebanyak 150 kepala keluarga di vihara tersebut.Pengurus vihara menyiapkan lima barongsai dan satu naga yang akan dibawa dalam kirab keliling kawasan Kuta, daerah wisata padat yang dipastikan menarik perhatian wisatawan mancanegara.Pihak vihara juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan baik kepolisian dan desa adat untuk membantu kelancaran kirab di tengah lalu lintas yang padat di Kuta.Penutupan jalan sementara juga dilakukan untuk memastikan kelancaran kirab barongsai dan liong atau naga itu. Jalan yang dilalui tersebut di antaranya Jalan Blambangan menuju Jalan Kalianget dan Jalan Raya Kuta serta arah sebaliknya.Sebelum menggelar pawai, warga keturunan Tionghoa menggelar persembahyangan bersama dengan memuja para dewa yang berstana di vihara itu. Selain itu juga digelar ritual pembersihan di setiap perempatan yang bertujuan untuk menolak bala.Perayaan menjelang tahun baru Imlek 2567 di Bali berwarna akulturasi budaya Tiongkok dan Pulau Dewata di antaranya ditunjukkan dengan pemasangan penjor atau hiasan bambu berbalut hiasan janur dan sejumlah atribut upacara yang biasanya dilakukan umat Hindu.Luwih menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui pasti kapan Vihara Darmayana Kuta dibangun. Namun diketahui dipugar pertama kali pada tahun 1873.