8 jam yang lalu
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kerugian fasilitas umum di Jakarta akibat demonstrasi ricuh yang terjadi sejak 28 Agustus 2025 kini bertambah menjadi Rp80 miliar.
Peningkatan angka kerugian ini disebabkan oleh kerusakan parah pada infrastruktur vital, khususnya dua jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dilengkapi lift.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan penambahan jumlah kerugian tersebut. Menurutnya, kerusakan terparah terjadi pada JPO di kawasan Senen dan Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, yang menjadi sasaran amuk massa tidak dikenal.
"Jadi, dengan adanya dua JPO tadi, kemudian juga ada beberapa CCTV di lapangan yang mengalami kerusakan, serta perbaikan 18 lampu lalu lintas (traffic lights), total kerugian yang awalnya saya sampaikan Rp55 miliar sekarang menjadi Rp80 miliar," ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (2/9).
Pramono menambahkan, dari 18 lampu lalu lintas yang rusak, 17 di antaranya sudah selesai diperbaiki, sementara satu unit lainnya di kawasan Slipi masih dalam proses perbaikan. Dia memastikan situasi di Jakarta saat ini sudah kondusif dan mengarah ke kegiatan normal pascaaksi unjuk rasa.
Ia berharap momentum ini dapat terus terjaga. "Alhamdulillah perkembangannya sejak kita lakukan Car Free Day sampai dengan hari ini, walaupun kemarin masih ada demo di DPR, tetapi yang jelas kami mengharapkan momentum yang sudah terjaga dengan baik ini bisa kita jaga bersama," tambahnya.
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyebutkan pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp900 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk revitalisasi infrastruktur yang terdampak aksi unjuk rasa di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita sudah menganggarkan Rp900 miliar untuk seluruh Indonesia, ya, bukan hanya untuk DKI. Jadi insya Allah cukup untuk meng-cover dua JPO ini," kata Dody.(des)