23 jam yang lalu

Ketika Otomotif dan Budaya Berjalan Beriringan di GIIAS) 2025

Editor : Yusuf Ibrahim
VinFast. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Di tengah gemerlap panggung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ada pemandangan yang menyuguhkan kehangatan berbeda.

Bukan hanya kilau krom dan desain futuristik mobil listrik yang mencuri perhatian di booth VinFast, melainkan keanggunan busana yang dikenakan para usher. Sebuah harmoni visual yang indah, di mana tradisi Vietnam dan kekayaan Nusantara berpadu mesra.

Inilah buah dari langkah tak biasa yang diambil VinFast Indonesia. Pabrikan otomotif asal Vietnam ini menggandeng maestro desainer Tanah Air, Didiet Maulana, untuk merancang seragam yang lebih dari sekadar pakaian—sebuah jembatan budaya.

Hasilnya adalah empat desain menawan yang mengambil siluet anggun Ao Dai, busana tradisional Vietnam, namun dibalut corak dan teknik tenun ikat khas Indonesia. Sebuah kolaborasi yang membuktikan bahwa otomotif dan budaya dapat berjalan beriringan.

Bisnis yang Menyentuh Hati Di balik inisiatif ini ada sebuah visi yang mendalam dari CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto. Baginya, membangun kehadiran di sebuah negara bukan hanya soal angka penjualan dan pangsa pasar.

"Kalau hanya fokus di bisnis saja, tetapi tidak mengangkat budaya Indonesia, saya rasa itu kurang lengkap," ujar Kariyanto dengan tegas di sela-sela pameran, Kamis (24/7/2025).

"Kita mulai dari hal yang sederhana. Kalau dilihat dari GIIAS tahun lalu, kita mengangkat ciri khas Vietnam pada baju usher. Tetapi saya berpikir, kenapa tidak juga mengangkat budaya kita?"

Pikiran sederhana namun kuat itulah yang menuntun VinFast pada Didiet Maulana, seorang desainer yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan dan memodernisasi wastra Nusantara. Tantangannya jelas: menyatukan dua filosofi budaya dalam satu helai busana.

"Saya tersentuh karena VinFast ingin memasukkan nuansa budaya Indonesia. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan saya merasa tertantang untuk memberikan sesuatu yang baru," ungkap Didiet Maulana, matanya berbinar saat menceritakan proses kreatifnya.

Filosofi Teratai dalam Tenun Ikat Didiet dan timnya melakukan riset mendalam. Motif utama yang dipilih adalah bunga teratai, simbol nasional Vietnam yang sarat makna. Namun, alih-alih mencetaknya begitu saja, Didiet menerjemahkannya lewat teknik ikat yang telah ia kembangkan selama belasan tahun.

"Bentuk Ao Dai itu cantik dan elegan. Tapi yang paling unik adalah motif yang kami sesuaikan dengan arahan VinFast, menggabungkan budaya dengan teknik ikat," jelas Didiet.(des)


0 Komentar