Kamis, 12 Juni 2025 18:03 WIB

Nilai Kerja Sama Indonesia-Jepang Capai Rp3,21 Triliun

Editor : Yusuf Ibrahim
Pengerajin dekorasi rotan. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILANEWS.COM- Pelaku usaha Indonesia dan Jepang menyepakati 13 kerja sama dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang di Osaka, Jepang.

Memorandum of understanding atau nota kesepahaman meliputi kerja sama produk kertas, pelet kayu, boga bahari (seafood), cokelat, dekorasi rotan, furnitur kayu, biji kopi, arang kayu, tenaga kerja, dan pengembangan bisnis biomassa.

"Nilai nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang kali ini mencapai USD200,8 juta (Rp3,21 triliun asumsi kurs Rp16 ribu). Kolaborasi antara kedua negara sebagai mitra dagang diharapkan makin kuat dan saling menguntungkan," ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri, melalui keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

Roro juga menyoroti posisi strategis Indonesia. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memposisikan diri sebagai mitra perdagangan dan investasi utama. 

Indonesia menjadi salah satu negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 4,87 persen pada kuartal I-2025 dan Produk Domestik Bruto (PDB) USD 4,9 ribu pada 2024. 

Dari sisi investasi, Indonesia mengalami peningkatan realisasi investasi yang signifikan pada 2024, yakni 20,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Roro, kinerja perdagangan bilateral Indonesia dan Jepang memiliki peluang pasar yang besar untuk dikembangkan pada sektor-sektor potensial. 

Ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang menunjukkan tren positif 8,8 persen dalam lima tahun terakhir (2020--2024). Ekspor utama Indonesia ke Jepang pada 2024 didominasi batu bara (15,8 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia), nikel (5,52 persen), dan konduktor elektrik (4,07 persen). 

Di sisi lain, impor nonmigas Indonesia dari Jepang menunjukkan tren positif 8,21 persen dalam periode tersebut. Impor utama Indonesia dari Jepang didominasi produk logam (3,03 persen), kendaraan bermotor (2,9 persen), dan tembaga (2,81 persen).

Sebagai mitra dagang dan investasi potensial, Indonesia sangat terbuka untuk kerja sama di sektor-sektor strategis termasuk di sektor energi hijau (renewable energy) dan produk berkelanjutan (sustainable product). 

"Dengan komitmen tinggi terkait isu lingkungan, Indonesia mampu menjadi mitra penting Jepang dalam menciptakan rantai pasok hijau dan mendorong transisi energi hijau di kawasan," kata dia.(des)


0 Komentar