Jumat, 30 Mei 2025 00:43 WIB

Skripsi Jokowi Dinilai Banyak Muncul Kejanggalan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Pakar Telematika Roy Suryo blak-blakan bicara soal ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara di Podcast “To The Po!nt Aja" yang ditayangkan pada Kamis (29/5/2025) malam.

Dia mengungkap sejumlah kejanggalan yang ditemukannya. Apa itu? Awalnya, obrolan dimulai saat host Lukman Hanafi yang berduet dengan host Andry Susanto mengawali dengan pertanyaan soal tudingan bahwa Roy Suryo mendapat dukungan duit gede (proyek besar) dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

"Wah, itu namanya bohong," tegas Roy Suryo.

Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) tersebut menegaskan bahwa isu proyek besar itu hoaks. Isu tersebut awalnya disampaikan oleh politikus sekaligus mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin saat diwawancara eksklusif dalam Podcast “To The Po!nt Aja” pada Jumat (23/5/2025) lalu.

Saat ituNgabalin menyatakan dirinya mengetahui siapa orang yang berada di balik isu ijazah palsu Jokowi, yakni orang-orang yang pernah berurusan dengan Jokowi. Tudingan Ngabalin itu pun langsung dibantah mentah-mentah oleh Roy Suryo.

"Lillahi Ta'ala, apa yang kami lakukan itu karena kami cinta kampus. Kami tidak rela Universitas Gadjah Mada (UGM) almamater kami melakukan hal hal yang tidak proper," tegas Roy Suryo.

Karena cinta kampus tersebut maka Roy Suryo dan kawan-kawan (dkk) mendatangi UGM untuk meminta penjelasan soal ijazah Jokowi. Saat itu rombongan diterima langsung Wakil Rektor I UGM Prof Wening.

Hingga akhirnya ditunjukkan skripsi Jokowi oleh Wakil Rektor secara langsung. "Saya tanya, ini skripsi aslinya (Jokowi). Dijawab iya," ujar Roy Suryo.

Selanjutnya Roy Suryo kemudian melihat skripsi itu hingga kemudian muncul dugaan kejanggalan-kejanggalan. Di antaranya tanda tangan dosen penguji skrispi, Profesor Dr Ir Ahmad Sumitro itu diragukan.

"Bahkan yang meragukan itu putrinya (Profesor Ahmad Sumitro) sendiri, Aida Greenberry yang dia bilang itu bukan tanda tangan ayahnya dan namanya juga salah. Bahkan lembar pengujian juga tidak ada, tidak ada nama pak Kasmujo di situ," ungkap Roy Suryo.

Padahal, kata Roy Suryo, 8 tahun lalu disebutkan bahwa pak Kasmudjo merupakan dosen pembimbing Jokowi. Namun perkembangan terakhir, lanjut Roy Suryo, pak Kasmudjo menyatakan saat itu masih Asisten Dosen (Asdos) dan bukan pembimbing skripsi Jokowi.

"Alhamdulilah, saya benar-benar hormat ke pak Kasmudjo," ujarnya sambil menyebut kebohongan itu terbongkar.(des)


0 Komentar