Rabu, 28 Mei 2025 17:35 WIB
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Kementerian Pertanian terus mendorong pembentukan korporasi petani di berbagai wilayah sebagai model penguatan kelembagaan pertanian.
Korporasi diyakini sebagai salah satu langkah menuju kesejahteraan petani karena skema yang semula dikelola secara individu kini dijalankan secara kolektif dan profesional melalui korporasi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan, pihaknya berkomitmen mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian. Ia meyakini bahwa pendekatan berbasis klaster serta pemanfaatan teknologi mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri pangan domestik.
"Perubahan signifikan di wilayah tersebut terjadi berkat transformasi dari model pertanian skala kecil yang dikelola keluarga (small-scale family-owned rice farm operation) menjadi pengelolaan skala besar berbasis korporasi," ujar Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5).
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani hanya dapat dicapai melalui sinergi multipihak. Ia optimistis kerja keras dan kolaborasi lintas sektor akan membawa hasil nyata.
"Kementan telah meluncurkan program-program andalannya guna mencapai target tersebut,” katanya.
Salah satu program unggulan tersebut adalah Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). Hingga tahun 2024, program ini telah berhasil membentuk 13 korporasi petani milenial di empat provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam mewujudkan pertanian yang mandiri, berdaya saing, dan terhubung ke pasar modern.
"Korporasi petani menjadi jalan tengah antara penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas bisnis. Ini bukan hanya soal bertani, tetapi soal membangun model usaha tani kolektif yang berorientasi profit," ujar Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS, Muhammad Amin. Amin menjelaskan perkembangan korporasi pertanian di empat provinsi.
Di Jawa Barat, telah berdiri Korporasi Agro Mandiri Muda (Cianjur), Usaha Tani Makmur (Tasikmalaya), dan Mitra Usaha Tani (Subang). Kegiatan usaha yang dijalankan meliputi budidaya hortikultura, pertanian terpadu, hingga pengolahan hasil pertanian.
Di Kalimantan Selatan, terdapat Korporasi Berkat Duta Kelampaian, Pemuda Tani Tanah Laut, dan Korporasi Ketupat Milenial Kandangan, dengan total 107 anggota yang menjalankan usaha peternakan dan pengolahan hasil pertanian.(mar)