6 jam yang lalu

Wow! Ini Gaji Mantan Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang Ikut Perang Dukung Rusia Lawan Ukraina di Donetsk

Editor : Yusuf Ibrahim
Satria Arta Kumbara. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Mantan prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut Satria Arta Kumbara terkonfirmasi ikut perang mendukung Rusia melawan Ukraina di Donetsk. Dia menjadi tentara bayaran Moskow.

TNI AL menyatakan Satria telah dipecat karena desersi pada 2023; status aktif militernya dicabut sebelum dia berangkat ke Rusia. Pemerintah Indonesia juga telah mencabut kewarganageraan Satria karena tindakannya kontradiktif dengan Undang-Undang Kewarganegaraan.

Sebagai tentara bayaran Rusia, Satria dilaporkan menerima paket gaji dasar ₽240.000 per bulan (Rp41 juta) dan bonus ₽400.000 (Rp74 juta) saat penandatanganan kontrak.

Besaran Gaji Tentara Bayaran Rusia

Rusia bukan hanya merekrut warga negaranya sendiri untuk berperang di Ukraina. Sejak 2023, Moskow aktif merekrut tentara bayaran dari luar negeri—mulai Kuba hingga Asia Tengah—dengan iming-iming gaji jauh di atas pendapatan di negara asal mereka.

Berikut daftar honor terkini para prajurit bayaran asing berdasarkan dokumen pendaftaran, keterangan pejabat daerah, dan investigasi berbagai media internasional:

1. Tentara Bayaran asal Kuba

•Gaji: USD2.000 (sesuai kontrak Departemen Pertahanan Rusia). •Bonus: USD1.000-USD1500 dan tawaran kewarganegaraan Rusia.

2. Tentara Bayaran asal Suriah (Batalion Cascade)

•Gaji: USD2.600

•Bonus: Subsidi keluarga USD2.100 per semester.

3. Tentara Bayaran asal Asia Tengah

•Gaji: USD2.200-USD2.400

•Bonus: USD3.200 dan izin tinggal

4. Tentara Bayaran asal China

•Gaji: USD2.200

•Bonus: Pengurusan paspor layanan dan visa keluarga


Menurut laporan RFE/RL, banyak rekrutan asing rela menerima gaji setara USD2.000 demi paket "three-in-one”: kontrak tempur, izin tinggal permanen, dan paspor Rusia dalam 6–12 bulan.

Jika melalui bursa perantara, calon tentara bayaran kerap membayar “biaya administrasi” senilai USD3. 500) kepada makelar untuk diterbangkan ke pusat pelatihan Tula, Rusia tengah.

Tak hanya dalam perang Rusia-Ukraina, Moskow juga merekrut tentara bayaran di bawah jaringan Wagner Group untuk kawasan konflik tinggi seperti di Afrika dan Suriah, dengan tawaran gaji US4.000 dan imbal hasil tambang. Laporan lain dari Reuters, Presiden Vladimir Putin pernah mengeluarkan dekrit pada 31 Juli 2024, yang memerintahkan pengandaan bonus untuk sukarelawan yang meneken kontrak dengan Kementerian Pertahanan (MoD) menjadi ₽400.000 atau sekitar USD4.650.

Pemerintah daerah juga diminta “menyamai atau bahkan melampaui” jumlah tersebut. Selain pemerintah, perusahaan militer swasta (PMC) seperti Redut dan Wagner Group juga aktif merekrut tentara bayaran asing. Kedua perusahaan ini membayar antara USD1.800–USD2.200 per bulan untuk kontrak 3–6 bulan, sedikit di atas skema Departemen Pertahanan, guna menarik veteran spesialis.

Eks tentara bayaran Wagner Group di Afrika dilaporkan masih menerima imbalan USD3.000–USD5.000 per bulan. PMC yang beroperasi di luar Rusia cenderung menggaji dalam dolar tunai untuk menghindari fluktuasi rubel dan sanksi perbankan Barat, menurut laporan RAND dan The Moscow Times.(des)


0 Komentar