6 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Mantan pelatih Tim.Nasional (Timnas) Indonesia Rahmad Darmawan menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Piala Bergilir KONI 2025.
Ia menilai turnamen ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat fondasi pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia.
Dalam keterangannya, Rahmad menyebut Kejurnas Piala KONI 2025 sebagai salah satu ajang yang paling ditunggu oleh para pesepak bola muda, terutama mereka yang selama ini belum memiliki akses untuk tampil di kompetisi formal seperti Elite Pro Academy (EPA).
"Terima kasih atas terselenggaranya Kejurnas Piala KONI 2025. Ini merupakan event yang sangat ditunggu oleh banyak pemain muda. Selama ini kita terlalu terfokus pada pembinaan usia dini di EPA, padahal itu belum cukup untuk mewadahi seluruh potensi dari SSB dan klub-klub di pelosok negeri," kata Rahmad.
EPA yang digagas oleh PSSI selama ini menjadi jalur utama dalam pembinaan usia muda klub-klub Liga 1.
Namun Rahmad menilai bahwa sistem tersebut belum mampu mengakomodasi potensi dari sekolah sepak bola (SSB) dan klub-klub kecil yang tersebar di berbagai daerah.
Dengan hadirnya Kejurnas Piala KONI, ia meyakini peluang semakin terbuka luas bagi pemain muda dari berbagai latar belakang untuk unjuk kemampuan dan mendapat perhatian dari pelatih maupun pemandu bakat nasional.
"Turnamen ini sangat membantu para pelatih klub, khususnya yang berada di EPA, untuk melakukan scouting. Dari sini, mereka bisa menemukan talenta-talenta terbaik dari berbagai wilayah yang sebelumnya mungkin belum terpantau," tambahnya.
Kejuaraan ini mempertandingkan kelompok usia U-10, U-12, U-14, hingga U-16, sehingga menurut Rahmad, pembinaan dilakukan sejak usia dini dan bisa berlanjut secara terstruktur menuju level yang lebih tinggi.
Rahmad juga menilai bahwa Kejurnas Piala KONI menjadi sarana penting untuk memberikan pengalaman bertanding, memperkaya jam terbang, serta mengasah mental pemain muda sebelum mereka melangkah ke level profesional.
"Turnamen ini bukan hanya soal pencarian bakat, tetapi juga pembelajaran. Anak-anak belajar bermain dalam atmosfer kompetitif, mengenal tekanan, dan membentuk karakter sebagai pemain profesional sejak dini," ungkap mantan pelatih Sriwijaya FC dan Madura United itu.
Menurutnya, dari turnamen seperti ini bukan tidak mungkin lahir pemain-pemain yang kelak menjadi andalan Timnas Indonesia kelompok umur, seperti U-16, U-17 hingga U-19.
Ia berharap keberadaan Kejurnas ini bisa dijadikan kalender rutin tahunan yang didukung penuh oleh semua pemangku kepentingan sepak bola nasional.
"Saya optimistis akan lahir pemain nasional dari sini. Ini bagian dari proses panjang pembinaan. Dari kompetisi inilah mereka belajar, berkembang, dan bersaing secara sehat," ujar Rahmad.
Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan Kejurnas ini, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), serta Ketua Penyelenggara Kejurnas, Taufik Panji Alam.
"Saya ucapkan terima kasih kepada KONI, Kemenpora, PSSI, Ketua Panitia Taufik Panji Alam, dan seluruh panitia. Kejurnas ini adalah bentuk nyata komitmen bersama membangun masa depan sepak bola Indonesia," tutup Rahmad.
Kejurnas Piala KONI 2025 dinilai menjadi langkah strategis untuk memperluas basis pembinaan usia dini secara inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
Dengan membuka akses bagi seluruh daerah, turnamen ini bukan hanya menjadi ajang unjuk gigi bagi pemain muda, tetapi juga menjadi wadah penting dalam membangun ekosistem sepak bola yang kuat dari bawah.
Diharapkan, kejuaraan ini terus berlanjut dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, federasi, dan klub-klub profesional agar proses pembinaan berjalan lebih sistematis dan berkesinambungan.(des)