12 jam yang lalu

Teknologi Jadi Kunci di Berbagai spek, Artificial Intelligence Masukkan dalam Tahun Ajaran Baru 2025/2026

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi Artificial Intelligence. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan kurikulum Artificial Intelligence (AI) akan dimasukkan ke dalam tahun ajaran baru 2025/2026.

"Nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI (atau) pelajaran AI di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK," ujarnya saat menghadiri Studium Generale bertajuk Creative Job Opportunity with AI di Auditorium Kampus Anggrek, Binus University, Jakarta Barat, pada Jumat (2/5/2025).

Acara ini merupakan kolaborasi antara Binus University dan Komunitas AI AICO. Dalam sambutannya, Wapres mengapresiasi Binus sebagai salah satu pelopor pengembangan program AI melalui jalur pendidikan di Indonesia.

"Saya senang sekali (karena) Binus menangkap peluang AI ini, selain bisa menjawab tantangan zaman, anak-anak nanti ketika lulus sudah siap kerja," kata Wapres.

Dia menyampaikan, pentingnya pembelajaran AI sejak dini disebabkan oleh peran teknologi yang akan menjadi kunci di berbagai aspek kehidupan masa depan. 

Oleh karena itu, generasi muda diharapkan tidak hanya mampu memanfaatkan AI, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang berdampak bagi kemajuan bangsa dan dunia.

Dalam kesempatan itu, Wapres mencontohkan penerapan AI yang digunakan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dalam memantau lalu lintas di ruas tol selama libur Lebaran. Lalu, penerapan AI Face Recognition oleh PT KAI (Persero).

"Jasa Marga sudah pakai AI (di sana) stafnya anak-anak muda semua. Mereka bisa melihat trafik di sepanjang ruas-ruas tol, jadi bisa tahu kapan harus dibikin one way atau contraflow. Di KAI ada kamera canggih pakai AI face recognition. Jadi, kalau ada pencuri (bisa) ketahuan," ujarnya.

Gibran pun berpesan kepada generasi muda untuk menguasai teknologi digital dan ekonomi masa kini agar dapat menjadi pionir dalam inovasi dan siap menghadapi tantangan ekonomi serta industri masa depan.

"Indonesia ini tidak pernah kehabisan anak-anak pintar. Semuanya kreatif dan kalian harus bisa meng-embrace teknologi-teknologi terkini salah satunya AI, crypto, blockchain, dan yang lainya," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa Binus juga mempresentasikan berbagai proyek inovatif yang telah meraih penghargaan nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah Aura, yaitu aplikasi seluler berbasis AI dan RFID yang membantu penyandang tuna netra dalam memilih pakaian sesuai aktivitas.

Lalu Daely, yaitu inovasi berbasis AI dan IoT yang menggunakan ESP32-CAM untuk memantau kondisi pengemudi secara real-time, mendeteksi kantuk, dan memberikan peringatan guna mencegah kecelakaan. Serta Impact, konsol permainan yang memanfaatkan AI dalam proses pengembangan dan pengenalan game.(des)


0 Komentar