3 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Shanghai jadi saksi bisu manuver agresif Jetour di pasar otomotif Indonesia. Dengan tekad membara, merek pendatang baru asal China ini menegaskan komitmen jangka panjangnya. Bukan hanya melengkapi lini produk, tapi juga dukungan diler maupun suku cadang.
Jetour berencana melakukan perluasan jaringan diler 3S (Sales, Service, Sparepart) secara masif di seluruh Tanah Air. Hingga April 2025, tak kurang dari sepuluh diler strategis telah beroperasi.
Moch Ranggy Radiansyah, Direktur Pemasaran PT Jetour Motor Indonesia, di Shanghai, mengatakan, kesepuluh diler awal tersebut tersebar di Jakarta, Batam, Pontianak, Medan, Surabaya, dan Makassar, menandai langkah awal mantap dalam menjangkau konsumen di pulau-pulau utama Indonesia. Namun, ambisi Jetour tak berhenti di situ.
Dengan target yang jelas, mereka berencana untuk menggandakan hingga tiga kali lipat kehadiran mereka dalam waktu singkat. “Tahun ini rencananya akan ada 25-30 showroom di seluruh Indonesia,” lanjut Ranggy.
Bahkan, mereka juga berencana menjadikan diler-diler tersebut sebagai Multi-Function Travel Station. Artinya, diler-diler tersebut juga menyediakan berbagai aksesoris pendukung kegiatan traveling atau jalan-jalan.
“Kami menyesuaikan dengan skenario kebiasaan konsumen Indonesia yang komunal, suka perjalanan jarak jauh dan mencari hidden gems. Jadi, mereka bisa menjadikan diler sebagai tempat mampir saat melakukan perjalanan,” katanya.
Tren pasar memang menunjukkan bahwa merek-merek yang mampu memberikan jaminan layanan purna jual yang memuaskan memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
Sudah Jual 500 Unit Mobil Termasuk pemain baru di Indonesia, bagaimana penjualan Jetour? Ranggy mengatakan, penjualan mobil Jetour sudah hampir 500 unit sejak awal berjualan di Indonesia akhir 2024. “Di IIMS 2025 kemarin respon yang kami dapat juga sangat memuaskan,” katanya.
PT Jetour Motor Indonesia sendiri sudah mengenalkan SUV Dashing dan X70 Plus sejak 2024. Jetour Dashing menjadi model yang paling diminati konsumen. Total, Ranggy menyebut bahwa di Januari 2025 mereka sudah menerima 150-an SPK. Sedangkan di IIMS 278 SPK. “Jadi, kurang lebih sudah 400-500 SPK sampai saat ini,”ungkapnya.(des)