13 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Bank Indonesia (BI) telah menyalurkan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp291,8 triliun hingga minggu kedua Maret 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp125,7 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp132,8 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp27,9 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp5,4 triliun.
"Secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau," ujar Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Maret 2025 di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Perry juga menjelaskan dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi, dan kredit investasi, masing-masing sebesar 14,62 persen (yoy), 7,66 persen (yoy), dan 10,31 persen (yoy).
BI juga mencatat pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,15 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 2,51 persen (yoy).
"Bank Indonesia ke depan mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi termasuk mengoptimalkan kenaikan KLM dari paling besar 4 persen sampai 5 persen dari DPK yang berlaku mulai 1 April 2025," ujarnya.(rah)