20 jam yang lalu
Jakarta, Tigapilarnews.com- Ustaz Felix Siauw ikut menanggapi kasus Gus Miftah namun bahasannya ini mengarah ke perspektif yang berbeda dari yang lain. Ketimbang membahas tentang kasus penghinaan, ustaz tersebut justru lebih menitik beratkan pada mental umat muslim di Indonesia.
Dalam channel Youtube pribadinya, Ustaz Felix Siauw mengunggah bahasan terkait kasus Gus Miftah dan terkait mental yang menjual kesedihan selama lebih dari 20 menit.
Awalnya Ustaz asal Palembang itu menjelaskan jika ia tidak membenarkan tindakan yang dilakukan Gus Miftah. Meskipun pendakwah tersebut memang biasa bercanda Ketika berdakwah, namun candaan yang dilontarkan kala itu memang sudah melanggar etika.
Setelah itu Ustaz Felix mulai membahas tentang kemunculan penjual es teh di dalam acara dakwah atau shalawat di Magelang tersebut. Dimana Ustaz Felix sempat mengkritik perilaku orang-orang yang memunculkan mental miskin dan meminta-minta.
Adanya penjual es teh di acara tersebut disebabkan karena Gus Miftah yang kerap memborong dagangan penjual yang berjualan ketika dakwahnya. Hal tersebut membuat setiap orang yang datang ke dakwah berharap supaya mendapat keuntungan.
Ditakutkan jika itu dibiasakan maka akan menimbulkan mental pengemis. Dalam hal ini Ustaz Felix juga membahas konten creator yang menjual kesedihan dan bersikap layaknya pahlawan dengan memberikan banyak uang ke orang miskin. Dalam videonya tersebut Ustaz Felix Siauw beberapa kali menegaskan jika dalam Islam "Tangan di atas lebih baik dari tangan di Bawah."
Sehingga sebagai seorang muslim yang memiliki rezeki lebih sudah sepatutnya untuk membantu mereka yang masih kekurangan. Namun hal yang perlu digaris bawahi dari kalimat tersebut adalah, seorang muslim yang merasa kurang mampu bukan berarti ia harus mengemis demi mendapat pertolongan.
Karena menurut Ustaz Felix Siauw, mental pengemis bukanlah mental dari seorang muslim. Seorang yang tidak mampu masih bisa membantu dan menolong orang lain tanpa perlu dikasihani. Ustaz Felix Siauw juga mengungkapkan, "Jika anak saya tidak bisa sekolah karena saya tidak punya uang, maka anak saya lebih baik tidak sekolah karena saya memiliki otoritas pilihan itu ketimbang harus mengemis pertolongan dan merepotkan orang lain."
"Jika engkau memberi orang sekali maka dia akan berterima kasih, jika memberi untuk kedua kali maka ia akan merasa biasa, jika engkau memberi untuk yang ketiga kali maka ia akan mulai berharap, pemberian keempat maka akan membuatnya berpikir jika sudah seharusnya dia mendapat bantuan, dan pemberian kelima akan membuatnya marah jika tidak diberikan."
Itu adalah pepatah kuno yang sempat disampaikan Ustaz Felix untuk mengkritik mental pengemis. Pada akhir videonya, Ustaz Felix Siauw sempat membahas tentang idealnya sebuah pengajian.
Dimana sebaiknya sebuah kajian dapat meningkatkan nilai akhlak, dan kemampuan untuk berfikir kritis bagi setiap muslim.(san)