Jumat, 11 Oktober 2024 12:44 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Kontroversi di laga antara Bahrain dan Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 kini menjadi sorotan internasional. Timnas Indonesia harus puas dengan hasil imbang 2-2 melawan Bahrain di National Stadium, Riffa, pada Kamis (10/10/2024).
Namun, bukan hasil ini yang menarik perhatian dunia, melainkan keputusan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf yang dianggap memberikan keuntungan kepada Bahrain. Gol di Menit 90+9, Bukan 90+6 Pertandingan sempat berjalan sengit, dengan Indonesia berbalik unggul 2-1 di menit ke-74 berkat gol Rafael Struick.
Namun, pada masa injury time, ketegangan semakin memuncak. Waktu tambahan yang diberikan hanya 6 menit, tetapi wasit tidak segera meniup peluit akhir. Hingga akhirnya, pada menit ke-99, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan melalui Mohamed Marhoon.
Ironisnya, meskipun gol tersebut terjadi pada menit ke-99, akun media sosial resmi Federasi Sepak Bola Bahrain, @bahrainfa, mengklaim gol tersebut tercipta pada menit ke-90+6. Klaim ini mengundang tanda tanya besar dan memicu sindiran dari berbagai pihak, termasuk media sepak bola ternama, 433. Sindiran 433:
"Berhitung dengan Nomor Punggung" Media 433 ikut memanaskan suasana dengan memberikan sindiran tajam melalui unggahan yang mengajak pengikutnya untuk menghitung waktu tambahan berdasarkan nomor punggung pemain. Mereka menggunakan kombinasi nomor punggung Romelu Lukaku (90) + Xavi Hernandez (6) dan Ronaldo (99) untuk mengolok-olok klaim Bahrain tersebut.
Sindiran ini menjadi viral dan semakin memperkuat pandangan bahwa gol tersebut seharusnya tidak sah karena melebihi waktu yang ditentukan. Pandit Malaysia Ikut Menyoroti Tidak hanya dari media internasional, pengamat sepak bola dari negara tetangga, Malaysia, Keesh Mat Stats, juga memberikan komentarnya mengenai kontroversi tersebut.
Melalui akun X-nya, Keesh dengan jelas mengkritik keputusan wasit yang memperpanjang waktu hingga melebihi batas yang diberikan.
“Bagaimana Anda bisa menjelaskan akhir dari itu? Pasti Indonesia berhak merasa seperti telah dirampok, bukan?” tulisnya.
Keesh juga menyebut bahwa wasit Ahmed Al-Kaf tampak condong ke pihak tuan rumah dengan membiarkan serangan Bahrain berlangsung meskipun waktu tambahan seharusnya sudah habis.
PSSI Siap Protes ke AFC
Tak tinggal diam, PSSI berencana melayangkan protes resmi ke AFC terkait kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan Timnas Indonesia.
"Kami sudah membuat protes ke AFC dan akan menunggu reaksi mereka dalam 24 jam ke depan, setelah itu baru akan dilanjutkan ke FIFA," ujar Arya Sinulingga, perwakilan PSSI.
Arya juga menyampaikan kekecewaannya atas keputusan wasit yang seakan merampas kemenangan Indonesia. "Sakit hati banget, seperti dirampok. Seolah-olah pertandingan dibiarkan berlangsung sampai Bahrain bisa mencetak gol," tambahnya.
Meski kecewa dengan hasil tersebut, Timnas Indonesia kini harus segera memfokuskan diri untuk pertandingan berikutnya melawan China yang akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024). Diharapkan, skuad Garuda mampu bangkit dan meraih kemenangan demi menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Dengan kontroversi yang terus berlanjut, perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana AFC akan menanggapi protes dari PSSI dan apakah ada perubahan dalam tata cara kepemimpinan wasit pada laga-laga berikutnya.(rah)