Rabu, 02 Oktober 2024 15:03 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut peta jalan Makin Indonesia 4.0 menjadi kunci sukses pertumbuhan industri manufaktur Indonesia.
“Performa sektor manufaktur yang prima tersebut juga dipacu oleh akselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Ini merupakan strategi kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030,” kata Menperin dalam acara “Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi, Penghargaan Rintisan Teknologi Industri, dan Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2024”, Selasa (2/10/2024).
Berdasarkan data World Bank, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia menempati peringkat ke-12 dunia dengan nilai USD255 miliar pada tahun 2023.
Capaian ini menjadikan Indonesia unggul dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam, juga melampaui beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, dan Inggris.
Di sisi lain, sektor manufaktur Indonesia terus menjadi penggerak utama ekonomi nasional. Pada triwulan II-2024, pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dibandingkan banyak negara anggota G20, seperti China, Rusia, dan Brasil.
Industri pengolahan nonmigas tetap menjadi kontributor terbesar PDB nasional dengan 16,70 persen dan pertumbuhan sektor ini mencapai 4,63 persen.
Menperin menjelaskan, pentingnya transformasi menuju industri 4.0 telah dicanangkan pada program Making Indonesia 4.0 sejak tahun 2018, yang menjadi kunci utama untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.
Menperin pun mengapresiasi laporan survei pada 76 industri yang menyandang gelar “Champion INDI 4.0” karena telah mencapai hasil positif dalam upaya melakukan transformasi industri 4.0.
Industri champion ini disebutnya telah memenuhi kriteria-kriteria transformasi yang meliputi penurunan konsumsi energi mencapai 4 persen hingga 40 persen, peningkatan produktivitas sebesar 5 persen hingga 22 persen, dan penurunan cost production 3 persen sampai 78 persen.
“Saya senang bahwa hari ini bertambah 24 industri yang tergabung dalam Champion INDI 4.0, sehingga total kita memiliki 100 industri Champion INDI 4.0. Saya berharap, untuk tahun depan, penambahannya minimal bisa 50 perusahaan industri, namun tetap dengan kriteria yang ketat,” ujar Agus.
Lebih jauh, Menperin mendorong industri-industri yang tergabung dalam Champion INDI 4.0 untuk terus konsisten menjalankan transformasinya menuju industri 4.0. Sehingga ke depan dapat lebih banyak lagi yang menjadi percontohan sebagai lighthouse industri 4.0 baik skala nasional maupun global yang tergabung dalam Global Lighthouse Network - World Economic Forum (WEF).
“Mari kita jadikan peringatan enam tahun program Making Indonesia 4.0 ini sebagai momentum untuk mengakselerasi capaian transformasi sektor industri manufaktur kita semakin meningkat,” tuturnya.(des)