Selasa, 27 Agustus 2024 12:00 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Indonesia akan dihadapkan dengan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024, pada November mendatang. Kondisi ini diprediksi akan kembali mengganggu industri otomotif seperti saat Pilpres 2024 Februari lalu.
Yusuf Bahtiar, After Sales Support Dept Head Auto2000 mengatakan Pilkada Serentak 2024 memang akan memberi dampak pada penjualan mobil. Tapi, pengaruhnya tidak terlalu besar seperti Pilpres 2024.
"Kalau penjualan rasanya memang akan ada dampak. Namun untuk otomotif tidak hanya Single Factor, namun kondisi pasar juga cukup menantang," kata Yusuf saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2024).
Lebih lanjut, Yusuf mengungkapkan beberapa faktor yang membuat penjualan mobil lesu tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah kondisi ekonomi Indonesia yang melemah sehingga daya belinya berkurang.
"Kemarin sempat gonjang-ganjing karena faktor global dampaknya juga demand ke Indonesia seperti ini gitu ya. Demand di ekonomi kita juga rasanya challenging juga gitu. Jadi rasanya nggak single factor karena pemilu juga sih menurut saya," ujarnya.
Sales Program and Marcom Dept Head Auto2000 Jaka Kardana berharap penjualan mobil pada semester II tahun ini akan meningkat. Mengingat pada Juli 2024, angkanya menunjukkan perbaikan karena adanya pameran GIIAS 2024.
"Memang market tahun ini agak sedikit turun lah gitu ya dibanding tahun lalu. Tapi Auto2000 sih secara Toyota-nya, secara market-nya naik dikit. Jadi memang penurunannya tidak sedrastis dengan merk-merk lain lah kira-kira," tuturnya.
Jaka menegaskan Toyota optimistis penjualan mobil tahun ini secara keseluruhan mencapai target satu juta unit. Tapi, ia mengatakan pihaknya juga realistis dengan pasar otomotif di Indonesia.
"Kita harapkan memang di semester II ini memang 2 bulan terakhir penjualan cukup baik gitu ya. Tapi akan sedikit di atas semester 1 tapi ya hopefully bisa nembus satu juta unit. Tapi kita akan lihat sampai di Q3 ini selesai lah kira-kira gitu," tuturnya.(san)