Senin, 10 Juni 2024 20:04 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- PSSI selesai menggelar Kongres Biasa pada Senin (10/6) di Hotel Shangri-La, Jakarta. Pada Kongres ini para peserta Kongres menyetujui program PSSI 2024 dan laporan PSSI 2023.
Selain itu, kongres tahunan ini adalah penyelarasan Permendagri Nomor 22 Tahun 2011, Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan sinkronisasi telah dilakukan sebagai upaya untuk kemungkinan penggunaan dana APBD untuk kompetisi sekolah dan pertandingan sepak bola amatir. Diungkapkan bahwa antara perwakilan PSSI dan Kemendagri sudah bertemu dalam rangka sinkronisasi tersebut.
“Alhamdulillah komitmen dari Presiden kita, Bapak Joko Widodo dan dilanjutkan komitmen yang sudah disampaikan Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, telah dilakukan sinkronisasi. Setelah itu akan dibentuk tim untuk menyelaraskan Permendagri 22/2011 agar bisa direvisi,” kata Erick Thohir.
Erick menekankan apa yang dilakukan ini sebagai upaya mencari payung hukum. Terutama berkaitan dengan banyaknya aset yang sudah dibangun, tetapi kemudian terbengkalai dan membuat pemerintah daerah harus mengeluarkan ongkos tambahan. Nantinya pemerintah daerah dan pusat, bisa melakukan skema kerja sama dengan klub atau pihak-pihak yang bisa melakukan komersialisasi secara terukur.
“Tentu di situ ada peran PSSI untuk menilai, seperti apa kerja samanya. Namun, payung hukum harus dari Kemendagri yang hadir,” ucap Erick Thohir.
Menurut Erick, upaya revisi Permendagri untuk kompetisi sekolah dan sepak bola amatir, sekaligus pembiayaan sarpras olahraga menggunakan APBD ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah. Bahwa pemerintah serius membangun sepak bola, tidak hanya sektor timnas tetapi juga sekolah atau amatir.
“PSSI juga tidak bersantai-santai. Tadi disampaikan bagaimana PSSI hari ini, mayoritas pendanaannya dari dukungan komersialisasi timnas, yang didukung pihak swasta. Ini yang kami dorong karena PSSI sekarang lebih profesional dan transparan,” kata Erick Thohir.
PSSI pun kata Erick Thohir sudah sangat transparan. Misalnya pendapatan Rp700 miliar yang disampaikan dalam kongres, porsi terbesar Rp300 miliar dari bantuan pemerintah untuk Piala Dunia U-17 kemarin. Selebihnya adalah dana yang dikumpulkan PSSI dari berbagai pihak dan sponsor.
“Kurang lebih Rp49 miliar PSSI punya dana lebih dan itu saya rasa yang pertama kali terjadi. Sebagian dananya tentu kembali kepada Asprov yang tadinya Rp300 juta menjadi Rp500 juta, sehingga ada kenaikan pengeluaraan untuk Asprov yang tadinya Rp10 miliar menjadi hampir Rp20 miliar,” ujar Erick Thohir.
Perwakilan Kemendagri membenarkan telah berlangsung sinkronisasi untuk Permendagri 22/2011. Hal itu menindaklanjuti arahan Presiden dalam Inpres 3/2019 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional.
“Bapak Mendagri telah menyampaikan anggaran kepada pemerintah daerah untuk mendukung, mulai pengembangan pembinaan liga siswa misalnya. Kemudian pembinaan bakat, kompetisi, dan beberapa dukungan untuk perbaikan sarana serta prasarana sepak bola,” kata perwakilan Kemendagri yang hadir dalam kongres.
“Terkait apa yang disampaikan Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir, kami akan mengkaji lebih lanjut sesuai ketentuan peraturan perundangan, untuk dukungan lebih lanjut. Ini dalam rangka memperkuat persepakbolaan kita secara nasional,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman yang hadir dalam pembukaan Kongres Biasa PSSI menyampaikan penghargaan tinggi kepada Erick Thohir beserta jajarannya. Sekarang ini PSSI dinilai telah bekerja keras untuk urusan timnas, liga, dan lain-lain.
“Mereka semua tidak berhenti untuk membuat kita semua bangga karena prestasi yang dicapai. Saya mendukung penuh transformasi yang dilakukan PSSI, jangan pernah berhenti sampai tujuan tercapai,” kata Marciano Norman.
Menpora Dito Ariotedjo, juga menyampaikan apresiasi kepada PSSI di bawah Ketua Umum Erick Thohir. Dalam setahun kepemimpinan Erick Thohir, PSSI terus memberi bukti berupa prestasi.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Transformasi sepak bola di Indonesia harus terus berlangsung. Kemenpora pun berkomitmen mendukung pengembangan sepak bola dengan berbagai strategi,” kata Menpora Dito Ariotedjo.(fik)