Senin, 03 Juni 2024 17:05 WIB

MIND ID Bukukan Laba Bersih Rp 27,5 Triliun

Editor : Yusuf Ibrahim
Pertambangan. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID membukukan laba bersih atau net profit sebesar Rp 27,5 triliun pada 2023. Angka ini naik 22,3% dibandingkan 2022, yaitu Rp22,5 triliun.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan, selama tiga tahun berturut-turut perusahaan bisa mencatatkan kenaikan net profit. Di mana, 2021 laba bersih holding di angka Rp 14,3 triliun, naik menjadi Rp22,5 triliun pada 2022, kemudian terkerek di posisi Rp27,5 triliun di 2023.

“Net profit, yang alhamdulilah sejak 2021-2023 average growth rate-nya 39 persen, meningkat dari Rp 14,3 triliun di 2021, meningkat Rp 22,5 triliun di 2022, dan menjadi Rp 27,5 triliun menurut laporan audited di tahun 2023,” ujar Hendi saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (3/6/2024).

Untuk pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga naik hingga menyentuh Rp 40,3 triliun pada tahun lalu. Adapun, pertumbuhan aset perusahaan sebesar 12 persen sepanjang tiga tahun berturut-turut dengan posisi akhir capaian menjadi Rp 259,2 triliun pada 2023.

“Sedangkan kekayaan berupa Equity yang ditanamkan juga meningkat menjadi Rp 129,6 triliun, tumbuh dari 2021 sebesar Rp87,2 triliun meningkat dengan 22 persen,” paparnya.

Hendi mencatat, ada beberapa indikator yang mendorong kinerja keuangan MIND ID tumbuh positif. Salah satunya produksi sejumlah komoditas, yakni batu bara, emas, bauksit, aluminum, hingga nikel. Pada 2023, produksi batu bara mencapai 41,9 juta ton, nikel sebesar 13,4 juta ton, bauksit 2 juta ton, aluminum 215.000 ton, timah ingot 15.000 ton, tembaga 761.000 ton, emas dan perak masing-masing 200.000 ton.

“Berikut adalah komposisi komoditas yang menyumbangkan kontribusi terhadap kinerja Grup MIND ID . Kita mulai dengan kinerja batu bara secara volume menjadi 41,9 juta ton,” ucap dia.

“Kemudian yang kedua adalah nikel sebesar 13,4 juta ton. Kemudian bauksit sebesar 2 juta ton. Kemudian aluminum 215.000 ton, kemudian timah ingot 15.000 ton, tembaga 761.000 ton, dan emas dan perak 200.000 ton,” lanjutnya.(san)


0 Komentar