Rabu, 29 Mei 2024 16:17 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- PT. Menara Inti Kreasi Indonesia (PT. MIKI) yang bergerak di bidang industri peralatan electromedikal dan electroterapi kembali meriahkan pameran e-katalog, Indonesia Catalog Expo and Forum (ICEF) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada 29-31 Mei 2024.
"Perusahaan kami memfokuskan bergerak dibidang produksi alat-alat kesehatan dalam Negeri di bawah naungan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI)," papar Djony C. Sabadjan, Presiden Director MIKI, kepada awak media di stand PT.MIKI no. 64, Rabu (29/5/2024).
Dengan produk MIKI lanjut Djony, berkomitmen membuat dampak yang luas bagi kemajuan bangsa khususnya dalam hal penyediaan alat-alat kesehatan rumah sakit yang diproduksi oleh anak-anak bangsa sendiri.
"Ini tahun kedua kami ikuti pameran ICEF. Tahun ini ada perbedaan yang kami perkenalkan produk seperti alat USG, timbangan dewasa dan bayi, Pita Lita, Infantometer dan stadiometer," jelas Djony lagi.
Sebagai informasi, gelaran ICEF menjadi salah satu sarana dalam menyosialisasikan penggunaan E-Katalog versi 6 yang merupakan versi terbaru yang diluncurkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai hasil dari transformasi digital pengadaaan barang dan jasa yang bertujuan lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas serta transparansi dalam proses transaksi pengadaan barang dan jasa di pemerintahan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menekankan pentingnya transformasi digital yang diimplementasikan melalui E-Katalog versi 6 untuk menciptakan sistem pengadaan yang lebih kompetitif.
"Pameran ini sangat signifikan karena tidak hanya meningkatkan peluang transaksi bisnis melalui pengadaan pemerintah, tetapi juga mengoptimalkan layanan bagi seluruh stakeholder. Dengan E-Katalog, sistem pengadaan lebih kompetitif dan transparan sehingga dapat menguntungkan bagi pembeli maupun penjual," jelasnya.
"Transformasi digital ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan meningkatkan daya saing mereka dalam ekosistem bisnis yang semakin inklusif," tambahnya.
Katalog elektronik merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, maupun tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Hal ini turut mencangkup produk dalam negeri, produk Standar Nasional Indonesia (SNI), produk industri hijau, negara asal, harga, penyedia, dan informasi lain terkait barang dan jasa.
Kepala LKPP, Hendrar Prihadi mengatakan, E-Katalog versi 6 merupakan langkah maju yang signifikan yang mempermudah para stakeholder dalam melakukan transaksi atau belanja Pemerintah.
“Melalui fitur baru E-Katalog, pengguna akan lebih cepat menemukan informasi produk yang dibutuhkan, melakukan pembayaran dan memonitor proses transaksi yang sedang berjalan,” ungkap Hendrar Prihadi.
Sementara Anindya Bakrie, Ketua pertimbangan KADIN, mengungkapkan bahwa TKDN sangat penting dikedepankan dikarenakan multi efect playernya besar.
"Yang pertama tentu pasar, jika kita membeli produk dalam negeri pasar semakin besar. Dan yang kedua membuat investasi dalam negeri semakin besar yang datang dari pengusaha nasional maupun perusahaan daerah juga, kemudian yang ketiga kita melihat ini juga meningkatkan lapangan kerja dalam negeri. Ini semua dapat gayung bersambut di mana upaya bapak Presiden terpilih untuk mengupayakan mencapai angka pertumbuhan ekonomi lebih besar," imbuh Anindya.
Menempati area seluas 2500 m2, ICEF 2024 menghadirkan sekitar 150 peserta pameran dari berbagai sektor bisnis, seperti kesehatan, teknologi informasi, fashion, perkapalan, kendaraan, elektronik, alat kantor, tekstil, makanan dan minuman hingga internet service provider (ISP) diantaranya juga PT. MIKI.
Antusiasme pelaku usaha pada ajang ICEF 2024 juga dilihat dari penambahan kategori produk dari pelaku usaha yang semakin variatif diantaranya road sweeper, logistic, alat berat, cartridge toner, infrastruktur dan bangunan serta manufacturing.
Selain sosialisasi penerapan E-Katalog, Ketua Panitia ICEF 2024, Kukrit Suryo Wicaksono menyebut, selama tiga hari pameran yang dimulai dari pukul 10:00-17:00 WIB, pelaku usaha dan buyers Pemerintahan akan saling berinteraksi dan bernegosiasi melalui beragam acara, seperti seminar, temu bisnis (business matching), konsultasi, workshop, bimbingan teknis, serta talkshow yang menghadirkan Narasumber dari instansi-instansi terkait.
Sejumlah tema seminar yang diangkat di antaranya membahas tentang Mendorong Kesiapan Pelaku Usaha untuk Memenuhi Aspek-aspek Pengadaan Berkelanjutan Guna Meningkatkan Daya Saing Pelaku Usaha Nasional; Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah Melalui Penerapan Digitalisasi Pengadaan Barang/Jasa; Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa (RUU PBJ) Publik; dan Optimalisasi Penggunaan E-Katalog Lokal Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Daerah serta Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif.
“Kami juga akan mengundang sebanyak 98 anggota dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) terdiri dari para Kepala Pemerintah Kota Seluruh Indonesia dan 38 Provinsi anggota Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) sebagai visitor serta berbagai lembaga pemerintahan lainnya,” ujar Kukrit.
Sebagai gambaran, ICEF 2023 telah menghadirkan 7.792 pengunjung yang terdiri dari Pejabat Pengadaan (PP), Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).(mir)