Rabu, 17 April 2024 00:23 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, mengungkapkan cara dirinya mengatasi tekanan untuk bisa membawa timnya meraih gelar perdana Liga Jerman sepanjang sejarah klub pada musim 2023/2024 ini.
Salah satunya adalah dia tak terlalu terbebani dengan beban sejarah klub karena dia belum lama menukangi Florian Wirtz dkk. Leverkusen berhasil menyegel gelar juara Liga Jerman 2023/2024 pada Minggu (14/5/2024) di Bay Arena. Tak tanggung-tanggung, mereka merayakannya dengan menghajar Werder Bremen dengan skor telak 5-0 dan masih menyisakan lima pertandingan lagi.
Yang lebih hebatnya lagi, Leverkusen sama sekali belum terkalahkan dalam 43 laga di semua kompetisi. Di Liga Jerman sendiri, sejauh ini mereka mengemas 25 kemenangan dengan empat hasil imbang. Sebelum mengamankan titel perdana tersebut, perjalanan Alonso dengan Die Werkself -julukan Leverkusen- jelas tidak mudah.
Sebab, pelatih asal Spanyol itu harus memimpin tim yang dikejar oleh Bayer Munich yang telah memenangkan Liga Jerman dalam 11 musim berturut-turut dan merupakan klub paling sukses sepanjang sejarah Negeri Panser. Selain itu, Leverkusen juga dibayangi oleh catatan buruk yang sering mereka raih ketika sedang mendominasi.
Bahkan, saking seringnya gagal juara, mereka sampai dijuluki Neverkusen. Alonso pun mengaku sangat senang bisa membawa Leverkusen juara Liga Jerman untuk kali pertama dalam sejarah. Menurutnya, semua orang yang mendukung timnya pantas untuk merayakan momen ini.
“Selalu istimewa ketika ini adalah pertama kalinya juara Bundesliga (Liga Jerman), itu mungkin gelar yang paling sulit. Dan saya sangat senang menikmatinya bersama para pemain, dengan para penggemar, dengan klub dan begitu banyak orang yang pantas untuk benar-benar menikmati momen itu,” kata Alonso dilansir dari Goal International, Senin (15/4/2024).
Lebih lanjut, Alonso mengungkapkan bagaimana caranya mengatasi segala tekanan yang ada sepanjang perjalanannya membawa Granit Xhaka dan kolega juara Liga Jerman 2023/2024, yang merupakan musim penuh pertamanya bersama mereka.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukannya karena tak terlalu terbebani oleh sejarah klub karena dia belum lama berada di sana. "(Soal) Mentalitas kalah di pertandingan-pertandingan penting? Karena saya tidak berada di sini terlalu lama, itu tidak begitu dalam di pembuluh darah saya, jadi mungkin (tekanan) saya lebih ringan. Beban sejarah tidak terlalu berat di dalam diri saya. Jadi saya mendengarnya, tapi saya berkata, oke, mari kita lihat apa yang terjadi,” ujar mantan pemain Munich dan Liverpool itu.
“Dan saya merasa bahwa tahun ini kami memulai dari awal, mengambil banyak keputusan yang tepat. Kami sudah mengetahui sejak awal musim bahwa ini bisa menjadi musim yang bagus, bahwa kami memiliki tim yang bagus untuk memainkan musim yang bagus,” imbuhnya.
"Yang pasti ekspektasinya, kami telah melampaui ekspektasi dan bermain serta memenangkan Bundesliga, lima pertandingan tersisa dengan angka-angka kami, dengan cara kami bermain, dengan cara kami pantas mendapatkan hasil maksimal, sungguh sulit dipercaya,” tuturnya.
“Sungguh luar biasa. Ini adalah hal yang luar biasa, sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, tapi terima kasih banyak kepada banyak orang dan saya sangat senang menjadi bagian darinya,” pungkasnya.
Leverkusen sendiri masih berpeluang meraih gelar Treble Winner di akhir musim ini. Sebab, mereka telah mencapai final Piala Liga Jerman 2023/2024 serta perempat final Liga Europa 2023/2024.(mir)