Senin, 03 April 2023 16:19 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Usai sejumlah perusahaan teknologi diterjang badai, kini giliran bisnis urusan perut yang kena masalah.
McDonald's Corp memutuskan untuk sementara waktu menutup kantornya di Amerika Serikat pada minggu ini. Gergasi franchise kuliner itu bersiap untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya sebagai bagian restrukturisasi perusahaan yang lebih luas.
Saat ini, jumlah karyawan McDonald’s di seluruh dunia mencapai 150.000. Perusahaan mengatakan kepada karyawan untuk bekerja dari rumah pada Senin hingga Rabu melalui email yang dikirim secara internal pada minggu lalu.
Perusahaan juga meminta karyawan untuk membatalkan semua pertemuan langsung dengan vendor dan pihak luar lainnya di kantor pusat. "Pada Minggu 3 April, kami akan mengkomunikasikan keputusan kunci yang terkait dengan peran dan tingkat kepegawaian di seluruh organisasi," ujar manajemen dilansir The Wall Street Journal (2/4/2023).
Pemangkasan ini pun sesuai dengan pernyataan McDonald's pada Januari lalu yang mengatakan mereka berencana untuk membuat keputusan "sulit" tentang perubahan kepegawaian perusahaannya pada bulan April, sebagai bagian dari rencana strategis yang lebih luas untuk perusahaan tersebut.
Kepala Eksekutif McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan, perusahaan berusaha untuk menghemat pengeluaran dan melakukan penilaian tenaga kerja untuk mewujudkan target tersebut. Namun, dia tidak menjelaskan secara spesifik jumlah pengeluaran yang ingin dipangkas dan jumlah pekerjaan yang dipotong. "Beberapa pekerjaan yang ada saat ini akan dipindahkan atau pekerjaan itu mungkin hilang," imbuh Kempczinski.
McDonald's dalam pesan internal tersebut mengatakan bahwa pada Minggu 3 April menjadi minggu yang sibuk, manajemen akan memberikan informasi secara virtual. Pekerja juga tidak akan memiliki akses ke komputer selama seminggu dan harus memberikan informasi kontak pribadi kepada manajer. "Kami ingin memastikan kenyamanan dan kerahasiaan orang-orang kami selama periode pemberitahuan," kata perusahaan.(mir)