Kamis, 14 Juli 2022 23:30 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Direktur Eksekutif Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research Vivin Sri Wahyuni mengungkapkan elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan elektabilitas mencapai 22,0%.
"Prabowo masih unggul dalam bursa capres pada 2024, sementara itu Anies menggeser Ganjar dan menduduki peringkat kedua," kata Vivin Sri Wahyuni, Kamis (14/7/2022).
Temuan survei menunjukkan elektabilitas Anies melejit hingga 17,6%. Dengan capaian tersebut, Anies menggeser Ganjar yang sebelumnya kerap berada pada peringkat kedua dalam bursa capres. Elektabilitas Ganjar terpaut tipis dari Anies, yaitu sebesar 17,1%.
Sementara itu, pada posisi pertama masih diduduki Prabowo Subianto. "Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada koalisi partai-partai yang terbentuk untuk dapat mengamankan tiket pencapresan Anies," ucap Vivin.
Vivin juga menyoroti posisi Prabowo yang masih berada di atas angin, mengingat tingginya elektabilitas Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra ini tampak masih sabar untuk mencari pendamping yang tepat, sehingga Gerindra belum terburu-buru membangun koalisi.
"Sejauh ini Gerindra dekat dengan PDI Perjuangan, selain itu Gerindra juga tengah melakukan penjajakan dengan PKB," kata Vivin.
Situasi berbeda dialami Ganjar, pada Rakernas PDI Perjuangan baru-baru ini memastikan penentuan tiket capres berada di tangan ketua umum. Nama Ganjar sebetulnya masuk dalam usulan Rakernas NasDem maupun potensial didukung oleh Koalisi Indonesia Bersatu.
"Hanya saja faktor Ganjar sebagai kader PDI Perjuangan masih menjadi ganjalan, baik di internal PDI Perjuangan maupun partai-partai lain," kata Vivin.
Praktis, di antara tiga tokoh tersebut, hanya Prabowo yang paling siap dan paling tinggi elektabilitasnya. Survei Index Research dilakukan pada 1—7 Juli 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi.
Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Margin of error survei sebesar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95%.(fik)