Senin, 31 Januari 2022 12:30 WIB
JAKARTA, Tigailarnews.com- Elon Musk kerap memiliki ambisi bisnis baru setiap tahunnya dan sepertinya pada 2022 kemungkinan hal itu adalah robot.
Orang terkaya di dunia itu mengatakan, kepada investor Tesla bahwa rencana produksi robot yang baru saja dimulai memliki potensi lebih besar daripada bisnis mobil Tesla ke depannya. Musk juga menerangkan, hal ini menjadi langkang terpenting yang dikerjakan Tesla tahun ini.
Robot yang dimaksud, merupakan bagian dari proyek yang dijuluki Optimus dan sempat dipreview tahun lalu dan pertunjukan itu menjadi meme internet yang populer. Tesla Bot, akan menggunakan sistem kecerdasan buatan (AI) yakni teknologi sama yang membantu memberi daya pada kendaraan Tesla, kata Musk pada acara Agustus lalu. Meski begitu sejauh ini belum ada prototipe yang dibuat.
Dia juga mengatakan robot 5ft 8in yang belum dibangun itu akan memiliki layar di "wajahnya" dan dapat mengangkat beban 150lb dan melakukan perjalanan sekitar 5mph. Kekurangan Tenaga Kerja Minggu ini, Musk mengatakan kepada investor bahwa aplikasi pertama robot humanoid akan berada di pabrik Tesla yang berperan memindahkan beberapa komponen di sekitar pabrik, atau sesuatu seperti itu.
Tetapi di masa depan, Musk melihatnya akan membantu menyelesaikan kekurangan tenaga kerja. Dan awal pekan ini, dalam tweeted-nya Musk menuliskan: "Tesla AI mungkin memainkan peran dalam AGI (kecerdasan umum buatan), mengingat bahwa itu membuatnya bisa melawan dunia luar, terutama dengan munculnya Optimus".
Melihat kicauannya, AGI seperti mengacu pada kemampuan mesin untuk mempelajari atau memahami tugas-tugas yang saat ini dilakukan oleh manusia. Sementara, Musk sebelumnya telah memperingatkan AI berisiko membunuh peradaban manusia.
Dan dalam kicuan Twitter yang sama, ia menambahkan: "Kontrol robot yang terdesentralisasi akan sangat penting." Kecerdasan Sempit Profesor of robot ethics dari University of West England, Alan Winfield mengatakan: "AGI merupakan masalah yang sangat sulit. "Gagasan bahwa Anda dapat memecahkan AGI karena Anda telah menciptakan kendaraan tanpa pengemudi tidak masuk akal. Bahkan jika mobil itu mampu berjalan sendiri, itu tidak akan menjadi AGI - itu akan menjadi intelijen sempit yang berfungsi tinggi," ucap Alan.
"Google dan Facebook telah mempekerjakan beberapa orang AI terbaik di dunia dan gagasan bahwa Musk dapat masuk dan memecahkan masalah adalah hubristik secara ekstrem."
Musk sendiri memang menyukai tantangan, mulai dari mobil otonom hingga perjalanan ke Mars, dan beberapa di antaranya membuahkan keberhasilan. Misalnya, Roket SpaceX yang dapat digunakan kembali secara luas dianggap mewakili langkah besar ke depan untuk penerbangan ruang angkasa.
Tetapi upaya sebelumnya untuk menciptakan robot humanoid secara massal dengan biaya yang hemat telah menemui kegagalan. Pada bulan Juni, konglomerat Jepang Softbank mengumumkan produksi Pepper, humanoid kecil yang ramah, namun proyek itu telah dihentikan dan akan mulai lagi hanya ketika robot dibutuhkan.
Dimana sangat mengecewakan karena hanya komunitas akademis yang menggunakannya. Sementara itu menurut Federasi Robotika Internasional, menerangkan bahwa semakin banyak robot yang digunakan pada pabrik-pabrik di seluruh dunia, dengan rata-rata saat ini 126 robot per 10.000 karyawan di industri manufaktur.(mir)