Rabu, 19 Januari 2022 10:20 WIB

China Miliki 1,6 Juta Charging Station

Editor : Yusuf Ibrahim
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- China ternyata sudah berhasil membangun sebanyak 1,6 juta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station.

Progres ini mengalahkan seluruh negara di dunia. Berdasarkan data China Electric Vehicle Charging Infrastructure Promotion Alliance, seluruh 2,6 juta SPKLU itu dibangun di berbagai wilayah yang ada di China. Penambahan paling besar menurut mereka terjadi pada 2021 dimana sebanyak 936.000 SPKLU didirikan untuk membantu penggunaan mobil listrik.

Masih dalam data yang sama, sebanyak 43 persen SPKLU yang didirikan berada di tempat umum. Sisanya dibuat di wilayah-wilayah bisnis dan pusat perdagangan. Untuk jenis colokan yang disediakan terbagi dua yakni AC dan DC. Hanya 589 SPKLU yang memiliki dua colokan AC dan DC sekaligus.

Capaian yang dilakukan China ini memang tergolong fantastis. Pasalnya jika dibandingkan negara-negara lain, belum ada yang mampu menyamai. Berdasarkan data Statista, Amerika Serikat hanya memiliki 113.600 SPKLU per Januari 2022. Hanya saja jumlah itu terbilang cukup karena populasi mobil listrik di Amerika Serikat belum mencapai jutaan seperti halnya di China.

Begitu juga jika dibandingkan dengan surga mobil listrik , Norwegia. Statista menyebutkan jumlah SPKLU di negara skandinavia itu baru mencapai 16.000. Hanya saja jumlah itu sudah sangat ideal untuk mendukung total populasi mobil listrik yang baru mencapai 400.000 unit.

Tingginya pendirian SPKLU di China terjadi karena penggunaan mobil listrik di China terbilang besar. Per 2021 ZoZo Go menyebutkan ada 3,3 juta unit mobil listrik beredar di China.

Hal itu membuat pihak swasta sangat berminat untuk membangun SPKLU. Pasalnya potensi bisnis memang cukup besar. Car News China menyebutkan ada 13 perusahaan swasta yang jadi operator SPKLU di China. "Pada 2021 konsumsi listrik di SPKLU mencapai 11,15 miliar kWh. Meningkat 58 persen dari 2020. Meningkatnya permintaan mobil listrik membuat kebutuhan infrastruktur pendukung jadi seperti bisnis bola salju," tulis Car News China.(mir)


0 Komentar