Selasa, 02 November 2021 15:32 WIB

Airlangga: Mobilitas dan Ekonomi yang Meningkat Perlu Kepatuhan Protokol Kesehatan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi kepatuhan prokes. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com-Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, mengajak masyarakat tetap waspada di tengah meningkatnya aktivitas ekonomi.

Peningkatan mobilitas wajib dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat meskipun kasus Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. "Mobilitas masyarakat dan aktivitas sosial ekonomi yang meningkat perlu kewaspadaan tinggi serta kepatuhan protokol kesehatan," ujar Airlangga Hartarto dikutip melalui pernyataan resmi, Selasa (2/11/2021).

Selain itu, imbuhnya, pemerintah terus mendorong percepatan program vaksinasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menjelaskan, secara agregat nasional, penanganan pandemi Covid-19 cukup terkendali dan jumlah kasus terus menurun.


Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai terjadinya tren kenaikan kasus di 131 kabupaten/kota dalam beberapa hari terakhir.

Airlangga melaporkan kasus Aktif secara nasional per 31 Oktober tercatat sebesar 12.318 kasus atau 0,3% dari total kasus. Angka tersebut turun 97,85% dari puncak 24 Juli 2021 sebanyak 574.135 kasus dan angka ini jauh di bawah rata-rata global sebesar 7,4%.

Sementara itu, kasus Konfirmasi Harian per tanggal 1 November sebanyak 403 kasus turun dibandingkan Minggu 31 Oktober 2021 lalu. Adapun rata-rata kasus 7 harian sebesar 619 kasus dengan tren penurunan 99,1% dari puncak kasus konfirmasi pada 15 Juli 2021 lalu sebanyak 56.757 kasus.

Sementara, untuk perkembangan di luar Jawa-Bali, kasus terkonfirmasi per 31 Oktober 2021 sebanyak 129 kasus dan rata-rata 7 harian sebesar 209 kasus dengan tren penurunan konsisten.

Adapun jumlah kasus aktif per 31 Oktober sebesar 6.816 kasus atau 0,4% dari total kasus. Apabila dihitung dari puncak kasus mengalami penurunan sebesar 96,9% dari puncak kasus aktif yang terjadi pada 6 Agustus 2021 lalu sebanyak 221.412 kasus.

Sejak awal PPKM berdasarkan level assesment, data 9 Agustus – 31 Oktober di luar Jawa-Bali menurun dan persentase penurunan tertinggi terjadi di wilayah Nusa Tenggara sebesar -97,97%. Untuk Tingkat Kesembuhan (RR), persentase secara nasional adalah 96,33%, lebih tinggi dari global sebesar 90,56%. RR di Jawa-Bali adalah 96,30% dan Luar Jawa-Bali adalah 96,39%.

Sedangkan, Tingkat Kematian (CFR) secara nasional yakni 3,38% masih lebih tinggi dibandingkan global sebesar 2,02%.

CFR di Jawa-Bali sebesar 3,50% dan Luar Jawa-Bali yaitu 3,12%.Apabila dilihat dari setiap wilayah pulau di Indonesia, terutama di Luar Jawa-Bali, jumlah kasus yang sembuh (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif total sebagai berikut;

1. Sumatera: RR = 96,05% dan CFR = 3,57%, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -97,47%

2. Nusa Tenggara: RR = 97,37% dan CFR = 2,34% dengan penurunan -97,97%

3. Kalimantan: RR = 96,46% dan CFR = 3,17% dengan penurunan -97,27%

4. Sulawesi: RR = 96,94% dan CFR = 2,63% dengan penurunan -97,00%

5. Maluku dan Papua: RR = 96,07% dan CFR = 1,75% dengan penurunan -90,27%


0 Komentar