Selasa, 31 Agustus 2021 19:09 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Aksi unjuk rasa damai menyatakan pendapat dari Aliansi Mahasiswa Peduli Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) dan Ikatan Keluarga Besar Alumni UNKRIS (IKEBA) di Kampus UNKRIS, mengalami nasib tragis, di Jalan Raya Jatiwaringin, Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).
Mereka diserang secara brutal massa liar yang tidak jelas asal-usulnya. Juru bicara IKEBA, Firdaus, mengatakan semula situasi aman dan kondusif. Pengamanan di kampus juga seperti biasanya lantran mahasiswa sedang menjalani kegiatan dari rumah. Hanya terdapat beberapa petugas keamanan internal dan IKEBA.
"Pelakunya kami duga adalah bayaran dari oknum pihak kampus yang keberatan dengan aksi damai kami. Seharusnya mereka komunikatif dan tidak membayar preman atau massa liar yang menimbulkan korban berdarah karena menggunakan senjata tajam seperti ini," katanya.
"Kami diserang dan dianiaya. Korban semua mengalami luka-luka berat. Kini kami menempuh jalur hukum dan menuntut pihak kampus bertanggungjawab," sambungnya.
Sebelumnya, aksi damai disampikan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak rektorat. Misalnya saja, yakni atas kebebasan akademik yang dibungkam dengan adanya premanisme/organisasi masyarakat di dalam kampus dan diperkecilnya ruang gerak untuk memberikan pendapat.
Mahasiswa juga menuntut pihak rektorak menyelesaikan kasus Abdul Rivai yang diberhentikan sebagai rektor secara sewenang-wenang dan melanggar aturan hukum dan sejumlah dugaan pelanggran yang dilakukan Ayub Muktiono selaku rektor. Terlebih selama ini, pihak mahasiswa menilai tidak pernah mendapatkan tanggapan yang fair dan transparan terkait pemberhentian Rifai.
Lebih jauh ditambahkan juru bicara IKEBA lainnya, Binariman, jika massa liat tersebut sengaja membuat momen untuk menciptakan keributan. "Sejak awal pekan lalu, mereka memancing dengan berada di area luar dan dalam kampus dengan maksud mengintimidasi. Hari ini terbukti apa tujuan mereka, yakni mengancam, menyerang, melukai dan ini sangat tidak manusiawi dan keji," tutupnya.