Sabtu, 17 April 2021 11:32 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com-Isu reshuffle Kabinet Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) semakin menguat.
Meski begitu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui tidak terlalu cemas dengan hal tersebut. Jabatan Menteri dalam pandangan Erick adalah pembantu Presiden. Karena itu, dirinya mengakui siap diangkat dan siap dicopot oleh Kepala Negara.
"Tentu sama saya sebagai pembantu presiden saya siap diangkat saya siap dicopot atau di reshuffle, itu hak prerogatif Presiden," ujar Erick Thohir kepada wartawan Jumat (16/4/2021).
Langkah reshuffle Jokowi, menurut Mantan Bon Inter Milan itu, didasari atas pertimbangan yang matang. Khususnya, terkait dengan kinerja Kementerian dan Lembaga (K/L) selama satu tahun Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. "Kenapa Presiden melakukan hal itu? Bukan karena kemauan Presiden sendiri, tapi tentu kebaikan untuk rakyatnya, supaya di masa pemerintahan ini baik penugasan-penugasan yang dilakukan itu harus ada hasilnya untuk rakyat itu sendiri," katanya.
Reshuffle kabinet pun dia pahami sama halnya dengan pemilihan jajaran dewan komisaris dan direksi di perusahaan-perusahaan pelat merah. Jika Key Performance Indicators (KPI) manajemen berjalan baik, maka hal itu seyogyanya dipertahankan, sebaliknya jika KPI tidak maksimal, maka manajemen harus digantikan.
"Percayalah ketika saya percayai ketika direksi dan komisaris bukan karena suka dan tidak suka, tapi justru kita memberi kesempatan kita sama-sama lakukan secara transparan, tentu KPI-nya itu," kata dia.(kah)