Kamis, 01 April 2021 12:37 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kabar baru terkait pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan Rusia, telah membuahkan hasil.
Tapi vaksin covid-19 yang tengah dikembangkan oleh Rusia tersebut bukanlah vaksin yang diperuntukkan untuk manusia, melainkan untuk hewan.
Mengutip NBC News, Kamis (1/4/2021) Badan Regulator Agrikultur Rusia, Rosselkhoznadzor diketahui telah mengumumkan bahwa Rusia telah mendaftarkan vaksin Covid-19 khusus untuk hewan, yang menjadi yang pertama di dunia. Setelah hasil tes pada anjing, kucing, rubah dan mink menunjukkan vaksin tersebut menghasilkan antibodi terhadap virus.
Uji klinis vaksin pada hewan buatan Rusia ini, diketahui sudah mulai digelar pada Oktober 2020 dengan melibatkan berbagai jenis hewan, contohnya kucing, anjing, rubah Arctic, cerpelai, rubah, dan hewan jenis lainnya.
“Hasil uji coba memungkinkan kami untuk menyimpulkan bahwa vaksin itu aman dan sangat imunogenik karena semua hewan yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap virus corona," bunyi pernyataan Konstantin Savenkov, wakil kepala Rosselkhoznadzor.
Badan pengawas mengatakan hewan-hewan itu terus menunjukkan respons kekebalan setidaknya selama enam bulan sejak uji coba dimulai pada Oktober 2021. Rosselkhoznadzor menyebutkan, pihaknya akan terus mempelajari efek vaksin pada hewan.
Untuk produksi vaksinnya sendiri, disebutkan lebih lanjut vaksin Covid-19 khusus hewan yang disebut Carnivac-Cov ini akan mulai diproduksi masal pada bulan ini, April 2021.
Menyikapi kecemasan World Health Organization (WHO) akan peluang transimisi virus Covid-19 antara hewan dan manusia. Rosselkhoznadzor menyebutkan, vaksin Carnivac-Cov bisa memberikan perlindungan terhadap hewan-hewan yang rentang dan bahkan menggagalkan mutasi virus.
Sejauh ini, Rusia sendiri hanya melaporkan dua kasus infeksi Covid-19 pada binatang, yang semuanya terjadi pada kucing.
Sementara itu, menurut Alexander Gintsburg, kepala Institut vaksin Sputnik V pernah menyebutkan Covid-19 kemungkinan selanjutnya akan menyerang hewan.
“Tahap selanjutnya di epidemic ini adalah infeksi virus corona pada hewan ternak dan hewan peliharaan,” kata Alexander Gintsburg.
Di sisi lain, Rosselkhoznadzor tidak mengatakan apakah telah melakukan pengujian untuk Covid-19 pada hewan yang telah mengembangkan antibodi setelah divaksinasi.
"Penggunaan vaksin, menurut peneliti Rusia, dapat mencegah perkembangan mutasi virus, yang paling sering terjadi selama penularan agen antarspesies," kata Rosselkhoznadzor.
Sejauh ini, Rusia sudah memiliki tiga vaksin virus corona untuk manusia, yang paling terkenal adalah Sputnik V, dan dua lainnya, EpiVacCorona dan CoviVac diketahui juga sudah mendapatkan persetujuan darurat.(kah)