Rabu, 02 Desember 2020 14:14 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyebutkan pandemi corona yang telah berjalan selama sembilan bulan ini berdampak luas pada perekonomian masyarakat di wilayah mitra DKI Jakarta tersebut.
Salah satu akibatnya adalah peningkatan angka kemiskinan di Kota Bekasi. Pemerintah setempat mencatat bahwa angka kemiskinan belakangan ini mengalami peningkatan. Dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ada kenaikan mencapai 37% jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
"DTKS 2019 jumlah warga yang masuk dalam kategori miskin sebanyak 106.138 kartu keluarga (KK). Sampai Agustus 2020 DTKS bertambah sebanyak 152.138 KK kalau dipersentasi ada penambahan sekitar 37%," ungkap Kabid Penangulangan Masyarakat Miskin Dinsos Kota Bekasi Yeni Suharyani, Rabu (2/12/2020).
Yeni ini tak menampik bahwa pandemi Covid-19 terjadi bukan hanya sebagai ancaman kesehatan, tetapi telah berdampak pada masalah ekonomi masyarakat luas. "Banyak kan orang dari luar Kota Bekasi datang mencari pekerjaan, sudah bikin KTP sini dan sekarang berhenti bekerja akibat pandemi Covid-19," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Bekasi Asep Kadarisman menambahkan, ada beberapa kelompok kategori miskin yang dibagi menjadi empat yaitu, desil 1 sampai dengan 4. Setiap level pada desil tersebut menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat di 12 Kecamatan se-Kota Bekasi.
Masyarakat yang terdaftar sebagai desil 1 dikategorikan sangat miskin, desil 2 dikategorikan miskin, desil 3 digolongkan sebagai hampir miskin. Sedangkan desil 4 sebagai rentan miskin. Apabila dirinci berdasarkan wilayah, Kecamatan Bekasi Utara menempati posisi terbanyak jumlah KK yang dikategorikan desil 1.
"Jumlah desil 1 di Kecamatan Bekasi Utara tercatat sebanyak 8.951 KK. Kemudian yang kedua yakni Kecamatan Bekasi Timur dengan jumlah desil 1 sebanyak 7.649 KK," katanya.
Menduduki peringkat ketiga sebaran desil 1 berdasarkan DTKS Kota Bekasi 2020, yakni Kecamatan Bekasi Barat dengan jumlah 6.625 KK. Kecamatan Jati Asih dengan jumlah desil 1 sebanyak 6.580 KK dan Kecamatan Bekasi Selatan sebanyak 4.974 KK.
Sementara kecamatan dengan junlah desil 1 paling sedikit yaitu Kecamatan Bantar Gebang dengan jumlah 2.657 KK. Hingga saat ini, masyarakat miskin mencapai 152.002 KK, dan warga diketagorikan desil 1 mencapai 64.842 KK.
Sedangkan masyarakat yang dikategorikan desil 2 mencapai 17.288 KK. Sementara itu, jumlah masyarakat yang tergolong desil 3 mencapai 10.680 KK dan desil 4 mencapai 59.192 KK."Hingga saat ini pemerintah sedang mengupayakan agar angka kemiskinan akibat dampak corona ini bisa berkurang," ucapnya.(roy)