JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gibran Rakabuming Raka mengaku terus fokus menghapi kontestan Pilkada Solo 2020.
Hal tersebut lantaran dirinya mengaskan punya tekad serius menjalankan visi dan misi serta menyatakan bakal menjalankan lima tahun jabatan penuh seandainya terpilih menjadi Walikota Solo ke-18. Tak ayal, pernyataannya sekaligus menampik pertanyaan bahwa niatnya maju dalam Pilwalkot Solo hanya sebagai anak tangga menuju Pilgub atau Pilpres mendatang.
Didampingi Teguh Prakosa, Gibran bakal bertarung melawan pasangan nomor urut 2, Bagyo Wahyono-FX Supardjo yang maju dari jalur independen atau perseorangan. Mereka akan memperebutkan kurang lebih 419.287 suara. "Insya Allah sampai selesai. Yang jelas, Pilkada Solo belum selesai, masa mau mikir pilgub-pilpres. Kita fokus apa yang ada saja sekarang," kata Gibran dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7, Rabu (30/9) kemarin malam.
Dalam perjalanannya, Gibran pun menegaskan bahwa posisinya sebagai anak dari presiden bukan menjadi sebuahjalan pintas dalam memenangkan kontestasi rakyat itu. Sebab, sejauh ini ia sudah melewati segala prasyarat yang ditentukan oleh penyelenggara pilkada.
Selain itu, menurutnya tiket rekomendasi yang diberikan partai politik kepadanya merupakan sebuah bentuk kerpercayaan, mengingat elektabilitasnya di tanah kelahirannya dalam beberapa bulan terakhir meningkat. "Awal-awal punya 13 persen, lalu saya berjuang hingga dapat 55 persen, itu pada Juni. Ini ada prosesnya sebenarnya," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memuji gaya kampanye menggunakan tayangan video secara daring berkeliling kampung yang diterapkan peserta Pilkada 2020 untuk menghindari potensi penularan Covid-19.
Tito tidak menyebut spesifik nama calon kepala daerah yang melakukan hal tersebut. Namun salah satu calon yang diketahui publik melakukan blusukan secara online adalah Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Kota Solo. "Timnya yang gerak masuk ke kampung-kampung menggunakan layar yang sudah di-setting sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pengumpulan masyarakat yang besar. Ini cara-cara cerdas seperti ini," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Rabu (30/9).
Mantan Kapolri itu bilang banyak cara berkampanye yang efektif selain tatap muka. Misalnya dengan memanfaatkan media sosial, selebaran, radio, media cetak, ataupun televisi. Ia meminta semua pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat jika harus mengadakan kampanye tatap muka. "Pertemuan tatap muka terbatas dengan dijaga betul prinsip-prinsip penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak dan lain-lain. Di luar itu, kepala daerah dorong sehingga tidak mentoleransi pengumpulan massa," ujarnya.
Masa kampanye Pilkada Serentak 2020 telah bergulir sejak Sabtu (26/9). Para kandidat dipersilakan berkampanye selama 71 hari hingga 5 Desember mendatang. Sejumlah aturan diterapkan oleh KPU dalam kampanye di masa pandemi. Beberapa di antaranya adalah pelarangan kampanye rapat umum, pembatasan maksimal 50 orang satu kegiatan, dan kewajiban mengenakan masker.
Salah satu calon kepala daerah yang memakai video daring untuk kampanye menyapa masyarakat adalah Gibran dan Teguh di Pilkada Solo. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu tampil dalam video yang dibawa keliling kampung di Solo.(mir)