Jumat, 03 Juli 2020 15:56 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan kondisi PT Asurasi Jiwasraya (Persero) sudah kronis sulit untuk diselamatkan akibat kasus korupsi yang menimpa perseroan sehingga berakibat gagal bayar kepada nasabah.
Pihaknya pun berharap ke depan tidak terjadi pengelolaan yang salah terhadap dana pensiun. "Saya tidak bermaksud menyingung siapapun. Tapi kasus Jiwasraya sudah berat," ungkap Erick, di Jakarta, Jumat (1/7/2020).
Erick menyiapkan rencana agar kasus salah kelola dana pensiun seperti Jiwasraya tidak terulang lagi. Berkaca dari kejadian itu, pihaknya berencana melakukan konsolidasi dana pensiun BUMN.
Saat ini, pihaknya telah mengkaji dasar hukum pemindahan pengelolaan dana pensiun dari satu instansi menjadi satu kesatuan atau holding dana pensiun. Ia berencana membentuk konsolidasi untuk tiga hingga empat BUMN besar walaupun tidak menyebut BUMN mana menjadi target.
Erick beranggapan apabila seluruh dana pensiun dikonsolidasikan maka akan lebih aman, selain itu dapat menjadi sumber pendanaan infrastruktur perusahaan BUMN karya yang selama ini pinjaman diperloleh dari anggota bank Himbara.
Tidak hanya itu pengelolaan dana pensiun BUMN yang terkonsolidasi dapat memberikan nilai tambah bagi manajemen dengan syarat mengedepankan transparansi. "Investasi jangka panjang BUMN karya bsia didanai dari ini seperi bangun jalan tol yang salama dananya dari anggota bank Himbara," kata dia.
Dia mengatakan dana pensiun tidak perlu menjanjikan tingkat pengembalian besar, cukup dengan surat utang negara misalnya beli infrastruktur jangka panjang dengan imbal hasil sebesar 7% atau yang lebih aman deposito.
"Sehingga, proyek-proyek negara bisa mendapatkan pinjaman jangka panjang dengan bunga yang relatif rendah dan dana pensiun BUMN terjamin keamanannya," kata dia.(ist)