Rabu, 01 Juli 2020 11:46 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sikap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dengan bersujud di hadan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin 29 Juni 2020 menarik perhatian masyarakat luas.
Risma sujud setelah mendengar pemaparan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) Dr Sutomo, Dr Sudarsono yang mengungkapkan tentang kondisi rumah sakit yang kelebihan kapasitas. Kondisi itu dikatakannya menjadi penyebab pasien penderita virus Corona (Covid-19) meninggal dunia.
Dalam pertemuan itu, Sudarsono juga menceritakan tentang sejumlah rekannya yang meninggal ketika menjalani tugas. Setelah mendengar peryataan Sudarsono, Risma meminta maaf. Seraya menangis, Risma menyebut dirinya "goblok" dan tidak pantas menjadi Wali Kota Surabaya.
Saat itu Risma juga menjelaskan tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RS Utomo di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Aksi sujud Risma mengundang perhatian masyarakat luas. Media sosial pun ramai dengan prokontra aksi sujud Risma. Salah satu yang menyoroti peristiwa tersebut adalah Fadli Zon. Politikus Partai Gerindra ini meminta Risma tidak lagi melakukan aksi tersebut di hadapan manusia.
"Saya sarankan Bu Risma jangan sujud-sujud lagi kepada manusia, cukup kepada Tuhan...," cuit Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, Selasa 30 Juni 2020.
Anggota DPR ini juga menyarankan Risma menyerahkan ke ajudan jika merasa kesulitan menghubungi pihak RSUD dr Soetomo terkait penanganan pasien.
"Soal sulit menghubungi Dirut RSUD serahkan saja ajudan, pasti nyambung. Betul kata Dirut, kalau yang dicari dr Soetomo, itu sudah Pahlawan Nasional," ujar Fadli.(jar)