Selasa, 12 Mei 2020 21:15 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kekhawatiran terhadap bergulirnya kembali Primera Liga rupanya masih menyelimuti para pemain.
Beradaptasi dengan situasi berbeda dan protokol yang ketat membuat mereka harus ekstrawaspada. Berjarak dengan keluarga di rumah membuat para pemain gundah gulana, salah satunya bek Barcelona, Gerard Pique.
Jika boleh memilih, Pique ingin tinggal bersama keluarga ketimbang menjalani training camp usulan klub demi bermain sepak bola di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, pemain membutuhkan waktu dan mempunyai hak mengemukakan pendapat.
“Jauh dari rumah bersama keluarga itu sulit. Jika kami bisa menghindari kamp pelatihan, kami akan menghargainya," kata Pique, dilansir Marca.
Pique mengatakan, sebagai pesepak bola, dirinya harus profesional dan siap dengan segala regulasi. Karena itu, bek timnas Spanyol tersebut memuji Presiden Primera Liga dan staf yang telah bekerja keras memberikan informasi kepada para pemain agar sisa kompetisi musim ini kembali bergulir dengan aman.
Pique memahami Primera Liga ingin menyelesaikan musim ini karena ada banyak yang dipertaruhkan. Suami penyanyi Shakira ini pun menganggap memenangkan gelar tanpa bertanding akan terasa sedikit hambar bagi Barca yang saat ini memimpin klasemen sementara Primera Liga.
Sekarang, lanjut Pique, terpenting adalah para pemain mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku. Dia mengaku senang bisa kembali bersama rekan setimnya sejak Jumat (1/5). Pique berjanji seluruh anggota skuad Barca berusaha keras kembali ke level kebugaran sehingga mampu menunjukkan performa terbaik ketika kompetisi bergulir.
“Ada orang-orang yang takut dan penting bagi semua orang mengikuti protokol hingga detail terbaik. Ini latihan yang lebih baik sebagai sebuah kelompok, tapi kita semua harus beradaptasi,” ujar Pique.
Kapten Real Madrid Sergio Ramos menilai semua orang harus terbiasa hidup disiplin dengan mengikuti aturan pemerintah sehingga pandemi Covid-19 di Spanyol segera berakhir. “Saya ingin mengirim pesan dukungan kepada semua orang yang kehilangan orang yang dicintai. Kita akan melewati ini dan kita harus bersama-sama," ujar Ramos.
Guna membangkitkan semangat seluruh masyarakat, Ramos menilai sepak bola harus hadir dan menggulirkan Kompetisi Primera Liga merupakan salah satu cara agar semua pihak optimistis bisa keluar dari situasi sulit ini. Bek bernomor 4 tersebut berjanji bahwa Madrid akan menjalani semua protokol kesehatan ketika berlatih.
Ramos mengaku tidak peduli meski Los Blancos sementara waktu menggunakan stadion lain karena Santiago Bernabeu sedang direnovasi. Menurut dia, di tengah situasi seperti sekarang, bermain bersama anggota tim dengan keamanan yang terjamin sudah lebih dari cukup.
“Segalanya membutuhkan waktu. Negara membutuhkan sepak bola sebagai dukungan ekonomi dan orang-orang membutuhkannya sebagai hiburan. Saya ingin sekali berkompetisi lagi agar Primera Liga menjadi normal lagi. Kita harus disiplin agar virus ini segera hilang,” tandas Ramos.
Menjalani protokol ketat memang sangat penting mengingat berdasarkan hasil tes yang dilakukan terhadap para pemain sebelum melakukan latihan. Pekan lalu, Primera Liga mengonfirmasi lima pemain dari dua divisi teratas Spanyol dinyatakan positif Covid-19.
Para pemain yang dirahasiakan identitasnya tersebut semuanya asimtomatik dan sekarang terisolasi. Mereka akan terus dipantau dan hanya dapat bergabung kembali dengan tim di sesi latihan ketika dites mendapatkan dua hasil negatif berturut-turut.
Kendati demikian, Tebas menuturkan pihaknya bersyukur bahwa tidak terlalu banyak pemain yang positif Covid-19. Dia mengindikasikan para pemain yang positif Covid-19 telah mendapatkan perawatan terbaik dan diharapkan segera pulih.
”Sebelumnya kami menduga terdapat 25-30 orang positif. Ini kabar baik bagi industri sepak bola dan masyarakat Spanyol bahwa ada delapan positif, termasuk nonpemain sepak bola di antara 2.500 tes," ujar Tebas.
Tebas mengharapkan pemain terus mengikuti protokol karena pesepak bola menjadi contoh bagi masyarakat. Dia melihat para pemain mampu memikul tanggung jawab besar tersebut. Tebas yakin jika semuanya dijalankan dengan baik, ambisi menggulirkan Primera Liga pada Juni mendatang bisa terwujud.
“Tidak ada yang tahu tanggal pasti kompetisi kembali. Itu tergantung pada kemungkinan wabah. Jika aturan diikuti, virus itu masih ada. Jika bisa pada 12 Juni, itu lebih baik. Otoritas kesehatan harus menyetujui kembalinya sepak bola. Kita memiliki kewajiban untuk kembali ke kegiatan ekonomi setelah kerusakan yang sudah kita derita,” papar Tebas.(snd)