Jumat, 20 Maret 2020 19:10 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Terus menyebarnya virus Corona secara global, khususnya di Italia membuat Romelu Lukaku kesal.
Pasalnya, penyerang Inter Milan itu mengakui sangat sulit menjalani hidup dalam isolasi yang dianjurkan dewan kesehatan. Negeri Pizza merupakan negara kedua setelah China yang penyebarannya sangat masif.
Disebutkan, rumah sakit mererima pasien virus Corona hampir setiap lima menit. Sejauh ini, wabah yang menyerang saluran pernafasan itu telah menyebabkan sekitar 3.500 kematian di Italia.
Semua itu memaksa pemerintah Italia me-lock down sejumlah kota, termasuk Milan. Perhelatan Serie A juga ditunda hingga 3 April. Sedangkan para pemainnya diminta untuk melakukan isolasi mandiri setidaknya selama dua pekan.
Ini yang Lukaku akui sangat sulit dilakukan. Penyerang asal Belgia itu menyatakan tidak mudah menjalani isolasi. Pasalnya, dia tidak diperbolehkan menemui putranya, serta ibu dan kakaknya sejak melakukan karantina pada pekan lalu.
Mantan pemain Manchester United (MU) itu menegaskan merasa sangat menderita dan ingin segera menjalani kehidupan lagi secara normal. “Anda harus sangat waspada. Sebab, Anda bisa saja menyentuh seseorang, dan orang itu mungkin saja membawa virus (Corona),” ujar Lukaku, dilansir skysport.
“Ibu saya memiliki riwayat penyakit diabetes dan punya resiko lebih tinggi mengalami masalah besar (kematian) jika sampai tertular. Jadi, saya tidak diperbolehkan pulang dan menyentuhnya,” lanjut bomber berusia 26 tahun itu.
Lukaku menyebut bukan hanya dirinya yang menderita akibat virus Corona. Semua orang ikut terkena dampak dari wabah yang berasal dari Wuhan, China tersebut. Kini masyarakat tidak berani lagi keluar rumah, menghindari keramaian dan saling menjaga jarak dengan yang lainnya.
“Sekarang ibu saya bahkan tidak mau keluar rumah. Dia hanya pergi ke halaman belakang saja, atau baru berani keluar pada malam hari untuk berjalan-jalan sebentar dan setelah itu pulang kembali,” jelas pemain yang sudah mencetak 17 gol di Serie A musim ini.
“Saya sekarang bersama tim physio. Mereka membawakan makanan karena saya sedang dalam diet ketat. Setiap hari sekitar pukul 12 siang (waktu setempat), mereka mengirim seseorang dari tempat latihan untuk membawa makanan agar kami bisa melanjutkan diet. Saat ini saya hanya mengkonsumsi ikan dan sayuran,” lanjutnya.
“Saya sudah merindukan kehidupan normal. Bisa bersama ibu dan putra saya lagi. Bahkan bersama kakak dan orang lain di luar sana. Saya memikirkan orang lain. Kondisi ini sangat buruk. Anda tidak bisa lagi melakukan kontak dengan sesama manusia. Saya rindu latihan dan bertanding di depan fans. Sekarang, Anda mulai menghargai apa yang Anda miliki,” tutup Lukaku.(ist)