JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komitmen Presiden Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI), Zuchli Imran Putra, memajukan sepak bola usia muda terus terjaga.
Kali ini dibuktikan dengan mengirimkan pemain ke Singa Cup, Singapura, 4-7 November 2019. Diterangkan Imran- sapaannya- tim yang dibawa merupakan juara dari Liga Berjenjang Piala Menpora RI 2019, di Stadion Jakabaring, Palembang, 15 September lalu. Para Pemain SSB Maesa Sulut yang merupakan juara Haornas 2019 wakil dari FOSSBI Provinsi Sulawesi Utara.
"Jika melihat semangat dan persiapannya, kami yakin tim bisa meraih juara. Demi bangsa dan negara, kami akan berjuangan maksimal," tegas Imran di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (02/11/2019) siang.
Tim tersebut juga telah menjalini training centre/ pemusatan latihan di daerah puncak tepatnya Di Lap Ranomauri Sea Kab Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Tujuan utama TC tersebut di antaranya, yakni untuk memantau perkembangan anak dan mempersiapkan teknik serta kekompakan tim. Apalagi, mengingat lawan-lawan yang akan dihadapi terbilang berat seperti Nepal dan India.
Tim tersebut juga telah difokuskan seputar makanan dan gizi serta pola istirahat yang cukup. Sebab, perjuangan untuk bisa sampai pada fase ini membutuhkan perjuangan gigih dan mental juara dari anak-anak, dengan mampu mengungguli tim-tim kuat yang selama ini menjadi juara seri Nasional Menpora RI seperti Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.
"Tidak semua bisa seberuntung kalian. Maka, manfaatkan kesempatan yang sekarang ada. Yakinlah demi indonesia, Kalina bisa meraih yng sicita-citakan. Selamat bertanding, kami semua mendukung sekuat tenaga," imbuh Aris Subiyono, Asdep Bidang Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Deputi 3 Kemenpora.
Sementara itu, posisi Pelatih Kepala diemban Nurdin dan Johanes Karundeng. Sedangkan manajer, dipercayakan pada Henki Kawalo yang menjabat sebagai Ketua KONI Manado. “Kami sudah melakukan upaya perbaikan tim mulai dari first touch hingga penyelesaian. Selain itu kita juga terus melakukan evaluasi pertandingan dan latihan," imbuh Nurdin.
Selain itu, Nurdin mengiatkan anak didiknya soal pentingnya disiplin dan kekompakan tim tanpa memberikan tekanna khususkan bagi para pemainnya dalam pertandingan nantinya.
“Kami lebih fokus didalam membangun kebersamaan dan keharmonisan tim, jika memang nanti anak-anak menjadi Juara itu merupakan bonus dari kerjakeras mereka selama ini," tandasnya.(exe)