Kamis, 15 Agustus 2019 12:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Sisriadi, mengapresiasi ranking kekuatan militer TNI yang berada di atas Israel.
”Kita bersyukur tapi tidak buat kita lengah. Ini merupakan prestasi pemerintah dan masyarakat bukan cuma TNI. Pemerintah sudah ngasih anggaran kita beli alutsista yang terbaik,” ujarnya, Senin (12/8/2019).
Seperti diketahui, Global Firepower menempatkan kekuatan militer TNI di nomor 16 dari 137 negara di dunia. Peringkat itu tepat di atas militer Israel yang berada di urutan 17. Amerika Serikat (AS) masih berada di urutan puncak atau nomor satu, di susul Rusia, China, India, Prancis, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Turki, Jerman, Italia, Mesir, Brazil, Iran dan Pakistan.
Menurut Sisriadi, pembangunan kekuatan TNI berdasarkan kepada dua hal. Pertama, capability base yakni, melihat jenis-jenis ancaman seperti apa. Baik ancaman dari dalam maupun luar negeri. “Di situ kita bangun kekuatan karena melihat aspek ancaman,” katanya.
Kedua, mission oriented yakni, mengacu pada tugas pokok dalam menghadapi ancaman untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjaga keutuhan negara.
”Jadi kita bangun kekuatan itu hubungannya dengan tugas pokok. Kita tingkatkan kemampuan alutsista dan manusianya. Terpenting itu, man behind the gun. Program Presiden Jokowi yang mau bangun SDM, itu fokus pada kualias manusianya,” ucapnya.
Dia mencontohkan, salah satu prestasi TNI yang diakui dunia ketika prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB mampu mengajak pemberontak di Afrika menyerahkan senjatanya secara sukarela tanpa ada letusan. ”Di PBB peran kita diakui. Bahkan kita jadi referensi bagi petugas penjaga perdamaian di kemudian hari,” kata Sisriadi.
Sisriadi menambahkan, untuk pembangunan SDM, TNI tidak menutup diri dari kemajuan yang terjadi di luar selanjutnya di konversi dengan pendidikan yang telah ada di TNI. "Kita adopsi dari luar, kita juga punya penidikan sendiri. di Akmil sekarang ada pola pendidikan kesarjanaan. Untuk pendidikan leadership dan battleship dari kita. Sekarang ada pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan sistem pertempuran siber," ucapnya.(sndo)