Senin, 15 Juli 2019 07:03 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) menilai menjadi kelompok oposisi dalam pemerintahan merupakan tugas yang mulia.
Namun Jokowi ingin tidak menjadi kelompok oposisi yang mengecam. "Menjadi oposisi juga sangat mulia, silakan ingin jadi oposisi asal jangan jadi oposisi yang timbulkan dendam," ujar Jokowi dalam pidato "Visi Indonesia" di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Minggu (14/7/2019) malam.
Oleh karena itu, ia mempersilakan jika ada partai politik yang memilih menjadi oposisi. "Asal jangan oposisi yang timbulkan kebencian apalagi disertai dengan hinaan, cacian dan makian," tandasnya.
Menurut Jokowi, oposisi yang menimbulkan kebencian tidak bisa ditolerir. Sebab Indonesia menganut norma-norma yang telah disepakati. "Kita memiliki norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur," jelasnya.
Selain itu, Jokowi mengingatkan bahwa Pancasila adalah rumah bersama sebagai saudara sebangsa. Sehingga tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu dan mempersalahkan Pancasila.
"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika! Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan! Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain, dan etnis lain," ungkapnya.
"Sekali lagi, ideologi kita adalah Pancasila. Kita ingin bersama dalam Bhinneka Tunggal Ika, dalam keberagaman. Rukun itu indah. Bersaudara itu indah. Bersatu itu indah," tutupnya.(ist)