JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara intensif akan mengoptimalkan moda transportasi kereta api (KA) sebagai pilihan angkutan massal di Bandar Lampung.
Hal ini akan direalisasikan antara lain melalui pembangunan kereta bandara dan kereta komuter di dalam kota dan antar kota.
Kemenhub akan membangun stasiun KA Bandara dan skybridge untuk menghubungkan stasiun KA bandara dengan Bandara Radin Inten II. Pembangunan tersebut ditargetkan akan selesai akhir 2020 dan membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar-Rp100 miliar.
"Dalam pembangunan tersebut kita akan berkolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan PT. Kereta Api Indonesia. Saat ini jalur rel kereta dan jaringannya sudah ada, jadi kita tinggal melakukan penyelesaian tanah serta pengadaan-pengadaan lainnya seperti, gerbong keretanya," ucap Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Menhub mengatakan, pembangunan kereta bandara di Lampung sangat dibutuhkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan terutama di Bandar Lampung. Dengan adanya angkutan massal kereta api, dapat memangkas perjalanan dari Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten II.
"Saat ini durasi menuju Bandara Radin Inten II dari Bandar Lampung sekitar 1 jam melalui jalan raya. Jika menggunakan kereta api dapat dipangkas menjadi hanya kurang lebih 20 menit saja. Disamping itu, keberadaan kereta bandara ini juga akan mengurangi kepadatan kendaraan, " ujar Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengatakan, Lampung memiliki keuntungan dengan memiliki banyak jaringan jalur rel kereta dibandingkan daerah-daerah lainnya.Menhub menjelaskan, rel-rel yang ada nanti juga bisa diintensifkan untuk penggunaan transportasi komuter dalam kota ataupun antar kota, misalnya dari Kota Bumi, Baturaja, bahkan ke Palembang.
"Lampung sudah mempunyai potensi lebih, kalau di kota lain harus membuat LRT dan masih berupa perencanaan, sedangkan Lampung sudah memiliki jalur kereta api yang ada," imbuh Menhub.
Untuk itu Menhub meminta kepada PT KAI dan gubernur agar aset-aset yang dimiliki kereta api berupa rel dan jaringannya harus terus dirawat.
“Kereta api adalah angkutan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Karena itu, kereta api akan dijadikan untuk angkutan masa depan, baik untuk komuter maupun antarkota. Saya yakin ke depan angkutan kereta api akan bertambah dan memberi layanan yang baik kepada masyarakat,” pungkas Menhub.(ist)