Sabtu, 01 Juni 2019 15:05 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Presiden Komite Perdamaian Dunia atau lebih dikenal dengan The World Peace Kommittee (WPC) Mr. Djuyoto Suntani mengingatkan pemerintah Republik Indonesia, khususnya institusi Polri, terkait kekisruhan politik dalam negeri pasca pemilihan presiden yang telah memakan korban kurang lebih 500 jiwa anggota KPPS dan ribuan yang masih dalam perawatan medis.
Hal ini berujung penolakan hasil Pemilu oleh demo aksi massa pada tanggal 21-22 mei 2019 lalu. yang diduga ditenggarai Kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif yang telah memakan korban jiwa terdiri dari anak-anak dan dewasa hingga penangkapan para tokoh dan masyarakat sipil .
"Tuhan menciptakan alam semesta dengan dua kutub yang berbeda, ada siang dengan malam, ada gelap dan terang, positif dan negative, dan seterusnya. " itulah hakekatnya kehidupan alam semesta.
Menurutnya para tokoh yang berseberangan dengan pemerintah memang harus ada, disitulah ada proses dialektika hal ini dibutuhkan oleh sebuah negara sebagai pengontrol dan penyeimbang didalam demokrasi.
Negara harus menjamin ketertiban dan keamanan bagi rakyatnya demi kelangsungan sebuah negara, namun tidak boleh merusak tatanan dan system sebuah negara demokrasi yang saat ini sedang berkembang di Indonesia.
Mereka tidak boleh ditangkap dan ditahan karena perbedaan politik, dan mereka bukan penjahat kriminal. Lebih-lebih yang sangat memperihatinkan, banyaknya para masyarakat yang ditangkap aparat kepolisian bahkan dipenjarakan karena sikap kritisnya terhadap pemerintah melalui undang undang ITE.
"Hal ini akan menjadi catatan buruk dalam sejarah dan menciderai demokrasi di Indonesia yang sudah baik dan telah mendapat apresiasi dunia, bahwa Indonesia adalah negara demokrasi terbesar dan telah mendapat predikat urutan ke3 terbaik dari negara-negara didunia," tegas tokoh dunia yang telah menyumbang kendi emas Pancasila di Mabes Polri ini.
lanjutnya ia mendesak agar pihak-pihak semua para pemangku jabatan untuk menyudahi dan stop menangkap dan menahan para tokoh Indonesia yang berseberangan pandangan politik dengan pemerintah.
"Mereka semua saudara kita, keluarga kita, asset nasional Indonesia," tegas tokoh dunia kelahiran Indonesia yang menciptakan Gong Perdamaian Dunia di seluruh penjuru dunia ini.
Beliau juga mengingatkan kembali "Tahun 2003 ketika Polri diserang seluruh elemen masyarakat di seluruh Indonesia, saya yang membela dan menyelamatkan institusi Polri, " tegas tokoh dunia yang menciptakan 'Etika Dunia' ini.
"Sekali lagi saya minta saat ini juga Polri untuk menghentikan penangkapan dan penahanan para tokoh nasional yang berseberangan politik.
"Mereka adalah asset bangsa Indonesia," tegas tokoh dunia yang memberi kemerdekaan negara Gibraltar dan Kosovo di Eropa, yang menetapkan Jerusalem sebagai ibukota Perdamaian Dunia, yang menghentikan pemberontak di Kolombia, mendamaikan Korea Utara dengan Korea Selatan, dll
Tokoh paling berpengaruh dan paling dihormati di planet Bumi yang menjabat President the World Peace Committee 202 Negara Mr Djuyoto Suntani yang lahir di Jepara Indonesia, minta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk berhenti menangkap para tokoh Indonesia yang berseberangan dengan Pemerintah.