Kamis, 09 Mei 2019 20:02 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Langkah Polda Metro Jaya menetapkan Tokoh 212, Eggi Sudjana, sebagai tersangka kasus dugaan makar dianggap berlebihan oleh Partai Gerindra.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria berpendapat, people power yang disampaikan Eggi Sudjana bukan upaya makar.
"Ini kan berlebihan. Masa orang ngomong begitu aja dibilang makar," ujar Riza Patria dihubungi wartawan, Kamis (9/5/2019).
Dia pun menilai pemerintah saat ini otoriter, arogan dan dzalim. "Ini kan eranya reformasi, biasa masyarakat mau minta siapa kek jadi presiden. Itu biasa aja. Itu kan mengekspresikan, bentuk kecintaan, dan lain-lain," ujar wakil ketua komisi II DPR ini.
Dia pun memberikan contoh people power yang membuat Presiden RI Kedua Soeharto lengser. "Salah enggak? Enggak. Ada dijatuhkan waktu itu, diturunkan paksa waktu itu. Enggak ada makar itu," kata anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu.
Dia melanjutkan, tidak ada orang yang terlibat melengserkan Soeharto melalui people power saat itu ditetapkan sebagai tersangka atau dipenjarakan aparat penegak hukum. "Ini baru ngomong pidato begitu aja, orasi begitu aja, orang demo, biasa. Ini pemerintah memang sudah dzalim ini," paparnya.(exe)