JAKARTA, Tigapilarnews.com- Masyarakat Cinta Masjid (MCM) terus mensinergikan hal-hal yang strategis berkaitan dengan umat islam serta keberadaan masjid yang rawan disusupi praktik melenceng lantaran memasuki masa-masa pemilu 2019.
Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pembina MCM, Budi Karya Sumadi, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) MCM di Jakarta, Sabtu (6/4/2019) malam. Kesempatan tersebut, diikuti sebanyak 23 pimpinan pengurus cabang provinsi se-Indonesia.
"MCM memiliki upaya agar terjadi yang kami inginkan yaitu pemurnian beberapa masjid yang telah melenceng gunanya. Oleh karenanya, kami memberikan suatu diskusi bagi pimpinan daerah tentang apa yang harus dilakukan menghadapi situasi seperti itu," kata Budi Karya kepada para wartawan.
Budi menambahkan, dalam rapimnas ini, para pimpinan pengurus cabang nantinya akan dibekali dan diberi catatan untuk menhadapi situasi-situasi yang bertentangan dengan fungsi masjid sesungguhnya yakni tempat berebarnya berita bohong, alias hoax.
"Kita tahu bahwa NKRI harga mati, NKRI harus kita pertahankan sebagai bagian yang selaras dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Sementara, ada yang membuat langkah-langkah kurang elok, karena itu kami akan memberikan suatu catatan yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi ini," tegas pria yang juga menjabat sebagai Menteri perhubungan itu.
Pembukaan Rapimnas MCM oleh Budi Karya Sumadi. (foto Esa/Tigapilarnews.com)
Lebih lanjut, Budi beranggapan bahwa tindakan pelencengan fungsi masjid erat kaitannya dengan Pilpres dan Pileg yang akan datang. Bagi pihak-pihak yang berkontestasi di pemilu 2019 ini, lanjut Budi, diharapkan dapat seiring dengan ajaran Islam dan tidak memanfaatkan masjid sebagai upaya memobilisasi dan menggiring orang untuk kepada salah satu calon.
Karena itu, ia mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya adalah sosok yang berperan penting untuk umat islam dan masjid serta menjaga fungsi sesungguhnya rumah ibadah.
"Kami menghimbau berhentilah menebar berita kebohongan. Kalau memang ingin berkontestasi di pemilu 2019 ini lakukan dengan secara jantan, mengadu program, jangan memfitnah orang lain karena akan membawa pemikiran-pemikiran yang buruk untuk orang lain," tegasnya.
"Pak Jokowi telah memberikan hasil kerja yang baik, banyak memberikan hal-hal yang bermanfaat untuk umat islam dan masjid. Karenanya, MCM sangat ingin mendukung Pak Jokowi agar tetap eksis dan memimpin bangsa ke depan," ujarnya, menambahkan.
Sementara itu, Ketua Umum MCM, Wishnu Dewanto mengungkapkan, kehadiran MCM mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat di Indonesia. Sejak terbentuknya pada Desember 2018, MCM terus melebarkan sayapnya hampir di semua provinsi di Indonesia. Ke depannya, sebut Whisnu, bukan tak mungkin, MCM akan memiliki cabang di seluruh provinsi di Indonesia.
"Saya rasa momentum ini memberikan gambaran yang jelas bahwa masyarakat mencintai masjid. Buktinya dalam waktu kurang dari tiga bulan MCM sudah terbentuk 24 provinsi. Ke depan pastinya akan cepat lagi, tapi, kami akan melihat bahwa yang bergabung adalah yang ingin bekerja untuk masyarakjat banyak," tutupnya.(exe)