Kamis, 04 April 2019 11:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemilihan umum (Pemilu) Serentak 17 April 2019 tinggal dua minggu lagi.
Kedua pasangan calon (paslon) terus blusukan menggalang simpatik masyarakat untuk mendulang suara di seluruh wilayah. Hampir seluruh lembaga survei menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan rivalnya Prabowo-Sandi.
Teranyar adalah survei Indikator Politik Indonesia menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 55,4% dan Prabowo-Sandi 37,4%. Sementara pemilih yang solid dengan pilihannya relatif stabil sekitar 75,9%.
Yang menarik adalah prediksi arah berlabuhnya swing voters dan undecided voters. Dari 16,9% swing voters, sekitar 7,7% akan berlabuh untuk pasangan paslon 01 sementara 9,9% menjatuhkan pilihan ke paslon 02. Untuk undecided voters 7,2% diprediksi akan terbagi secara merata ke masing-masing paslon sebesar 3,6%.
"Total paslon 01 akan meraih 11,3% dari swing voters dan undecided voters sementara paslon 02 mendapatkan sekitar 12,8%," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, kemarin.
Dengan asumsi tersebut artinya tidak ada lagi swing voters, undecided voter ataupun golput karena suara sudah tersebar kepada kedua paslon.
Dan dengan menghitung pembagian suara tersebut, pasangan Jokowi- Ma'ruf dari hasil survei mendapatkan elektabilitas 55,4%, jika ditambah limpahan swing voters dan undecided voters bisa mendapatkan hasil akhir 57,9% sedangkan pasangan Prabowo-Sandi yang elektabilitas 37,4%, dengan tambahan 12,8% bertambah menjadi 42,1%.
“Potensi 01 menang sangat besar, tapi dua minggu ini semua peluang tetap ada. Ke depan tergantung kinerja tim sukses, jaringan, dan relawan masing-masing paslon," tuturnya.
Lalu bagaimana elektabilitas kedua paslon berdasarkan demografi wilayah? hasil survei menunjukkan bahwa di wilayah Jawa pasangan Jokowi- Ma'ruf unggul signifikan di angka 64,9% sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 28,4%, dan undecided voters sebesar 6,7%.
Di suku Sunda dengan baseline pemilih 15,6%, pasangan Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan suara 49,6% sementara Jokowi- Ma'ruf sebesar 44,4%, sisanya 6,0 % undecided voter. Begitu pula di suku Batak dengan baseline pemilih 3,1%, Prabowo-Sandi juga unggul signifikan diangka 50,0% sementara Jokowi- Ma'ruf 35,8%. Di Madura dengan baseline pemilih 3,4%, Jokowi- Ma'ruf unggul cukup signifikan pada angka 50,1% sementara Prabowo-Sandi 36,2%.
Di Suku Betawi dengan baseline 3,3%, Prabowo-Sandi unggul cukup signifikan pada angka 69,5% sedangkan Jokowi- Ma'ruf hanya mendapatkan suara 20,5%. Di suku Minang dengan baseline pemilih 2,5%, pasangan Prabowo-Sandi juga unggul cukup signifikan dengan perolehan 71,2% sementara Jokowi- Ma'ruf 27,9%.
Sementara di Bugis dengan baseline pemilih 2,6%, paslon 01 unggul 55,6% dan paslon 02 meraih 41,3%. “Di kedua pendukung paslon total ada sekitar 82% pemilih yang kecil kemungkinan merubah pilihannya,” ungkapnya.
Keunggulan pasangan Jokowi- Ma'ruf juga tergambar dari survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang memunculkan range elektabilitas antara 56,8%- 63,2% sedangkan Prabowo-Sandi pada range 36,8%-43,2%.
Survei tersebut dilakukan pada 18-26 Maret 2019. Lembaga survei Indo Barometer juga mengeluarkan hasil survei terbarunya yang dilakukan pada 15-21 Maret 2019. Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin juga unggul di angka 50,8% sementara Prabowo-Sandi 32%. Sementara responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 17,2%.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate mengatakan, hasil survei Indikator mengonfirmasi hasil kerja paslon 01. "Tren survei dalam beberapa bulan terakhir juga mengkonfirmasi bahwa paslon 02 belum bisa menyentuh angka 40%. Bahkan hasil akhir target kami menang 60% plus sangat mungkin. Itu sudah dekat," tutur Sekjen Partai NasDem ini.
Dikatakan Johnny, mengacu pada hasil survei ada beberapa perhatian bahwa apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK cukup dipahami khalayak dan dikonfirmasi kesukaannya. "Ada beberapa isu perhatian. Dari demografi ada kelompok masyarakat di Madura, Betawi, Minang itu, tapi baseline-nya bukan besar. Itu akan jadi perhatian paslon 01. Yang Batak akan jadi perhatian kami secara serius," tuturnya.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang diwakili Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, survei adalah cermin yang tak boleh ditinggalkan dan sangat membantu dalam mengukur peta politik menjelang pemilu.
Namun, menurutnya, masih ada waktu beberapa hari ke depan sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi.
"Ini masih ada waktu sampai pertengahan April. Saya berharap ada peluang sampai injury time. Masih ada 14 hari untuk menaikan tingkat kepercayaan terhadap penyelenggara pemilu. Juga aada waktu menaikkkan tingkat pemilih," tuturnya.
Dalam sisa waktu yang ada, kata Hinca, ibarat permainan sepak bola ada berbagai kemungkinan untuk mengubah keadaan. Juga tidak menuntut kemungkinan adanya blunder dari paslon 01, atau juga "gol" bunuh diri. "Bahkan ada juga kemungkinan diving," katanya.(ist)