Rabu, 20 Maret 2019 11:11 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama jajaran Pemerintah Daerah Jabodetabek melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa 19 Maret 2019. Usai rapat, dilanjutkan dengan tinjauan MRT Jakarta.
Anies membeberkan, rapat tersebut mengagendakan dua hal. Pertama, konsolidasi pengelolaan transportasi publik dan pembangunan infrastruktur sistem transportasi.
Pengelolaan transportasi di DKI dan Jabodetabek harus dalam sebuah badan yang terintegrasi. Badan itu bukan berarti membuat lembaga baru, namun yang ada diintegrasikan.
"Sekarang kita punya MRT, LRT, KCI (Kereta Commuter Indonesia), ada kereta bandara. Itu semua badannya sendiri-sendiri, PT nya sendiri. Karena itu, nanti dibuatkan, istilah (dari) Bapak Presiden, (yaitu) entitas baru. Entitas baru ini adalah mengintegrasikan dari yang sudah ada. Entitas baru ini nantinya yang akan melaksanakan pengelolaan tansportasi di DKI," ujar Anies.
Anies menyampaikan, badan yang mengintegrasikan seluruh moda transportasi publik ini diharapkan memudahkan tata kelola sistem transportasi, karena berada dalam kesatuan organisasi.
Selain itu, subsidi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta juga akan melalui satu pintu, sehingga tidak perlu dipisahkan antar moda transportasi. Entitas baru yang direncanakan hadir sebelum bulan Juli 2019 tersebut akan berada di bawah kontrol Pemprov DKI Jakarta.
Agenda kedua adalah mengenai pembangunan. Pembangunan sistem transportasi, pembangunan air bersih, sewerage system (sistem limbah/gorong-gorong) akan dikebut dalam 10 tahun.
"Proposal yang dibawa (Pemprov DKI) Jakarta disetujui. Beliau (Presiden Jokowi) menugaskan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan perencanaan bagi pembangunan semua infrastruktur transportasi, sekaligus pengelolaannya," jelas Anies.(exe)