Selasa, 12 Maret 2019 12:32 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan perubahan terkait format debat ketiga.
Salah satunya soal penambahan waktu pada penyampaian visi misi dan closing statement dari sebelumnya tiga menit menjadi empat menit. Debat akan diselenggarakan pada Minggu, 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat dengan tema bahasan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial-kebudayaan.
Debat ketiga ini akan diikuti oleh dua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Komisioner KPU, Wahyu Setiawan menyatakan waktu penyampaian visi-misi dan penutupan ditambah lantaran durasi pengundian soal menjadi sekali, yang pengundian dalam debat sebelumnya dilakukan dua kali.
"Karena diundi hanya sekali dan pembagiannya disesuaikan dengan undian yang pertama. Kemudian ada waktu lebih yang kita tambahkan ke beberapa segmen, misalnya untuk pemaparan visi dan misi waktunya kita tambah dari semula 3 menit menjadi 4 menit untuk closing statement yang semula 3 menit menjadi 4 menit," kata Wahyu di Jakarta kemarin.
Meski waktu berubah, segmen dan durasi keseluruhan dalam debat ketiga tetap sama dengan debat sebelumnya. Pihaknya juga telah memberi usulan terkait nama-nama panelis yang berasal dari berbagai latar belakang sesuai tema debat ketiga nanti, yakni pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Menurut Wahyu, dipilihnya calon panelis dari kalangan akademisi, pemerhati, hingga praktisi, bertujuan agar panelis mampu mempersiapkan materi yang sesuai, memadukan antara tataran ide dan gagasan dengan tataran praktikal. Meski begitu, KPU masih mengonfirmasi nama-nama yang diusulkan menjadi panelis tersebut.
Kemudian untuk mengatur jalannya debat agar tetap kondusif, para pendukung dipersilakan memberikan dukungan dalam bentuk yel-yel di dalam ruangan debat saat off air. Tetapi yel-yel tersebut harus bersifat mendukung paslonnya sendiri, tidak boleh yel-yel itu diarahkan untuk menyerang paslon lain. Itu juga aturan baru untuk mengatur pendukung yang hadir dalam debat itu.
"Jadi silakan membawakan yel-yel, tapi dimaksudkan untuk dukungan dan semangat pada paslonnya sendiri, tidak diarahkan kepada paslon lain. Jadi tidak boleh ada yel-yel yang bersifat provokatif menyerang kandidat lain," ungkapnya. Wahyu menjelaskan, penonton yang akan menjadi tamu undangan di ruangan debat berjumlah 450 orang.
Jumlah itu terdiri atas 75 pendukung paslon nomor 01, 75 pendukung paslon nomor 02, dan 300 orang tamu undangan KPU. Tamu undangan KPU merupakan kalangan akademisi hingga tokoh-tokoh yang relevan dengan tema debat ketiga. KPU, sambungnya, juga membentuk Komisi Damai yang terdiri atas KPU, Bawaslu, serta perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
Mereka bertugas untuk mengatasi kemungkinan permasalahan yang terjadi saat debat berlangsung. "Komite Damai ini dimaksudkan untuk mengatasi jika ada permasalahan sepanjang debat. Kemarin itu kan ada kegaduhan debat kedua, KPU membuat regulasi dan telah disepakati oleh TKN 01 dan BPN 02 untuk bersama-sama memastikan debat ketiga berjalan dengan baik, kemarin disepakati kita membentuk Komite Damai," tandasnya.
Komisioner KPU lainnya, Ilham Saputra, mengatakan pihaknya telah merilis empat nama panelis yang akan menyusun soal untuk debat ketiga. Secara keseluruhan, akan ada tujuh hingga sembilan panelis yang akan ikut menyusun soal debat ketiga nanti.
Keempat panelis tersebut adalah Radhar Panca Dahana, perwakilan sastrawan; Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal untuk isu pendidikan, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Dwia Aries Tina Pulubuhu MA untuk isu pendidikan, serta Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah untuk isu ketenagakerjaan. "Insyaallah, panelis nanti sekitar tujuh hingga sembilan orang. Tinggal kami terapkan SK-nya," ucapnya.
Cawapres 01 Ma'ruf Amin menyatakan kesiapannya untuk mengikuti debat ketiga Pilpres 2019 bersama cawapres 02, Sandiaga Uno. Ma'ruf mengaku saat ini sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk menjalani debat tersebut, di antaranya melakukan pendalaman materi. "Persiapannya tentu mendalami materi-materi yang akan diperdebatkan, terutama lima masalah yaitu pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, sosial dan budaya," ujar Ma'ruf.
Menurut dia, untuk menguasai lima isu yang akan diperdebatkan tersebut, dia harus mendengar masukan dari berbagai pihak, sehingga pada saat debat dirinya bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat secara jelas. "Lima hal ini yang tentu saya harus mendengar memperoleh masukan dan informasi," ucapnya.
Mustasyar PBNU itu mengatakan bahwa pihaknya memiliki program-program unggulan di masing-masing isu yang akan diperdebatkan tersebut. Namun, dia enggan mengungkapkannya sekarang. "Kalau debat itu nanti tergantung masalahnya, di pendidikan ada, lalu kesehatannya tentu ada, tenaga kerjanya ada, tapi jangan disebut sekarang," tuturnya.
Cawapres 02 Sandiaga Uno mengaku ingin membahas keluhan masyarakat pada debat nanti. Sandi tak ingin membahas isu yang menjadi buah bibir elite dengan rivalnya, Ma'ruf Amin. "Kita tidak ingin debat didominasi apa yang menjadi buah bibir elite, tapi apa justru apa yang disuarakan masyarakat," ujarnya.
Sandi mengaku terus menghimpun masukan menjelang debat Pilpres 2019 ketiga. Seperti hari ini (kemarin) sudah ada pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan berkualitas untuk Indonesia lima tahun ke depan termasuk bagaimana peningkatan kualitas dan kompetensi guru honorer. Dia juga mendapat pertanyaan mengenai masalah stunting.
"Masalah stunting yang ada karena keterbatasan asupan protein untuk anak-anak kita, generasi ke depan kita ini harus dilakukan suatu pendekatan yang secara fundamental berubah," ujarnya. Menurut dia, persoalan inti di bidang pendidikan dan kesehatan tidak akan mampu diselesaikan jika masalah stunting belum diselesaikan. "Prabowo-Sandi menjanjikan pendekatan yang transformatif untuk pendidikan kita," tuturnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan pihaknya telah memiliki tim yang menyiapkan segala keperluan terkait kebutuhan debat ketiga nanti, termasuk ada sejumlah tokoh yang memiliki keahlian untuk keperluan debat. "Ada Pak Deddy Mizwar, ada Mas Ipang Wahid, banyak timnya di sana. Merekalah yang menyiapkan materi debat semua," katanya.
Menurut Karding, terkait isu-isu seputar pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya yang bakal dijadikan materi perdebatan antarcawapres, bagi Ma'ruf tidak ada masalah sama sekali. Karding memastikan Ma'ruf merupakan sosok yang memiliki kapasitas mumpuni sehingga tidak perlu diragukan lagi kapasitasnya.
"Kalau saya yang mengenal Ma'ruf, sama sekali tidak ada ragu. Kita-kita ini agak jauh dibandingkan beliau. Beliau ini intelektual, punya karier politik, dan pernah memimpin organisasi besar," urainya.(ist)