Kamis, 24 Januari 2019 12:09 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Debat capres kedua Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 bakal digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu 17 Februari 2019 nanti.
Tema yang akan diangkat mengenai energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Sedangkan kandidat yang bertarung pada debat kedua nanti hanya masing-masing calon presiden (Capres), Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Alhasil, kedua pihak tengah mempersiapkannya.
Kubu Prabowo-Sandi misalnya bakal menghimpun masukan para ahli yang membidangi tema debat kedua itu. "Tentu saja yang persiapan paling penting kita kembali dalami isu-isu kita cocokan dengan visi misi dengan program dan terus himpun masukan dari para ahli," ujar Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, Kamis (24/1/2019).
Salah satu ahli yang bakal dimintai masukan adalah Drajad Wibowo. "Kemudian orang-orang yang berkecimpung di energi pasti kita undang, yang pangan juga, sebagian mungkin karena beliau dosen atau ASN agak tidak berkenan untuk didisclose sehingga kami hormati mereka tapi mereka berkontribusi," tutur mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini.
Sementara itu, salah satu yang bakal disoroti Prabowo Subianto dalam debat kedua nanti tentang efisiensi dan bagaimana dampak proyek infrastruktur era Jokowi terhadap kesejahteraan rakyat.
"Jadi kami akan bantu masyarakat untuk memahami bahwa perencanaan dan penganggaran keuangan proyek infrastruktur ini ada banyak masalah. Memang kita punya apresiasi terkait apa yang sudah dibangun, tapi terkait pengelolaan perencanaan pendanaan itu menimbulkan banyak persoalan," kata Sudirman.
Adapun di sektor energi, kata Sudirman, Prabowo akan menyampaikan visi diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Sementara di sektor pangan, Prabowo ingin memastikan bahwa harga pangan terjangkau oleh masyarakat.
"Harga terjangkau itu fungsi dari dua. Satu, harganya stabil. Kedua, masyarakatnya punya daya beli, punya penghasilan cukup, punya pekerjaan cukup. Karena itu Pak Sandi dan Pak Prabowo selalu mengatakan harga dan pekerjaan. Itu yang harus dijadikan target," pungkasnya.(ist)