Jumat, 11 Januari 2019 10:41 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Nicolas Maduro kembali dilantik menjadi Presiden Venezuela untuk masa jabatan kedua.
Meski kembali ke tampuk pemimpin negara itu, Maduro menghadapi penolakan dari sejumlah negara tetangganya.
Upacara pengambilan sumpah Maduro, yang kembali terpilih pada bulan Mei lalu, dilakukan di Ibu Kota Caracas pada Kamis waktu setempat. Pemimpin berusia 56 tahun itu pertama kali menjabat pada 2013 lalu setelah pendahulunya, Hugo Chavez, meninggal dan akan memerintah selama enam tahun lagi.
Perwakilan dari lebih dari 90 negara, termasuk Presiden Bolivia Eva Morales dan Presiden Kuba Miguel Mario Diaz-Canel, menghadiri upacara tersebut. Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, juga turut menghadiri upacara pengambilan sumpah Maduro.
Sementara itu, Grup Lima, yang sebagian besar terdiri dari negara-negara Amerika Latin, mengatakan bahwa mereka tidak akan mengakui kepresidenan Maduro. Meksiko, satu-satunya anggota kelompok yang tidak menandatangani keputusan, diwakili oleh atase komersial di Caracas.
Sementara itu, Dewan Permanen Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) pada hari Kamis sepakat untuk tidak mengakui keabsahan masa jabatan baru Nicolas Maduro pada 10 Januari 2019. Demikian pernyataan yang dikeluarkan blok itu.
"Resolusi itu disetujui dengan 19 suara mendukung, 6 menentang, 8 abstain dan satu absen," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (11/1/2019).(ist)