JAKARTA, Tigapilarnews.com- Raja Reggae Indonesia kembali tampil di wilayah Crossborder Indonesia. Bukan di Papua, tapi kali ini bergeser ke Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Lapangan Umum Kefamenanu Timor Tengah Utara (TTU), 23-24 November 2018
“Ras Muhamad selalu tampil apik dan ciamik, saat tampil di Crossborder Skouw dan Keerom mampu membuat ribuan wisatawan mancanegara datang berduyun duyun untuk bergoyang reggae bersama. Kali ini kami geser ke NTT, penikmat reggae disinipun menyambut dengan sangat antusias,” kata Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Muh. Ricky Fauziyani
Pernyataan Ricky Fauziyani memang terbukti. Ras Muhamad mampu menyihir lima belas ribu masyarakat dan wisatawan mancanegera, khususnya dari Timor Leste yang sejak sore hari memenuhi Lapangan.
Dalam festival yang dibuka langsung oleh Asisten 3 Administrasi Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Thaal, sebelas lagu hits dinyanyikan, mulai dari Easy Skankin nitro,Peace in Liberia, Live up right, Farmerman, Satu rasa dan Lion Air.
Kemudian berturut turut lagu berjudul Bambu Keras, Emansipasi, Musik reggae ini, Negeri Pelangi dan diakhiri dengan lagu salam membuat semua penonton berjingkrak mengikuti irama lagu
Mendung sepanjang hari dan diiringi hujan rintik-rintik tak membuat para beranjak dari lapangan.
“Kefa TTU sangat luar biasa. Mereka terlihat sangat enerjik bernyanyi dan berjingrak. Musik reggae ini bahasa universal yang mudah diterima oleh siapa saja,” ungkap Ricky
Ras Muhamad juga sangat pintar saat berada di atas stage, mampu berinteraksi dengan para fans-nya tersebut. Teriakan yang diikuti semua penonton pun sering didengungkan, juga salam pesona Indonesia yang langsung disambut dengan teriakan “Wonderful”, mampu membuat hangatnya suasana
Arus kunjungan wisman juga terkoreksi positif di hari terakhir. Secara keseluruhan, festival ini sudah menunjukan kapasitasnya sebagai tambang wisman Timor Leste. “Total wistawan Timor Leste datang pada saat acara penyelenggaraan ini mencapai 1.164 wisman. Ini melebihi target kami,” lanjutnya
Sebelum Ras Muhamad Tampil, Vicky Salamor juga tampil ciamik. Penyanyi pop asal Ambon menyanyikan lagu hits nya Cinta Beda Agama. Lagu ini membuat namanya melambung di pentas musisi pop tanah air. Selain lagu itu, selama 50 menit, Vicky tampilkan lagu lagu andalannya seperti karena itu sayang, Kasih slow, Orang Ketiga, Apa kabar sayang, Syantik, Tuhan beta mau dia dan diakhiri dengan lagu Heppy hepi ajalah.
Sebelumnya, hari pertama penyelenggaraan festival Crossborder, Jumat (23 November 2018) disajikan bazaar dan lomba band lokal. Enam band lokal ikut serta, tampil sebagai juara Ilumia Band dari Kefamenanu yang mendapatkan kesempatan tampil dalam acara puncak bersama penampilan Ras Muhamad dan Vicky Salamor
Menpar Arief Yahya mengapreassi gelaran ini. Baginya pariwisata perbatasan atau border tourism jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang dengan border tourism.
Seperti Perancis yang setiap tahunnya mencapai 80 juta atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh wisatawan perbatasan yang baik.
“Semoga Crossborder di Indonesia juga bisa terus memberikan kontribusi kepada kunjungan wisatawan. Potensi di NTT sangat menjanjikan. Musik reggae seperti ini sangat berpengaruh positif,” jelasnya.(exe/ist)