Minggu, 09 September 2018 21:16 WIB

Bunda Merah Putih Tepis Kritik Sandiaga Uno soal Uang Rp100 Ribu

Editor : Yusuf Ibrahim
BMP usai belanja di Pasar Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, namun tidak lantas berdampak serius terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

Di antaranya, harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional yang ternyata masih stabil. Harga komoditas sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, garam, telur dan daging tidak mengalami kenaikan harga. Beberapa bahkan mengalami penurunan.

Hal tersebut, juga dibuktikan Bunda Merah Putih (BMP) saat membelanjakan uang Rp 100.000 ke Pasar Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (9/9) pagi.

"Setiap bunda berbelanja untuk berbagai menu yang akan dimasak di rumah. Sangat banyak belanjaan yang kami dapatkan dengan uang Rp 100.000 per orang sudah bisa mendapatkan beras, minyak goreng, ayam/daging/ikan, sayur, bumbu-bumbu dapur, tahu, tempe dan telur, bahkan juga masih ada kembalinya. Kami sangat bersyukur sebab ini membuktikan ekonomi kita masih membaik," ujar Ketua Umum BMP, Angela Brigita, di lokasi kepada para awak media.

Hal tersebut, sekaligus upaya BMP dalam menepis kritik soal pelemahan rupiah yang disampaikan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, lewat cerita uang Rp 100.000 hanya dapat dipakai untuk berbelanja bawang dan cabai belakangan menjadi viral di sejumlah media sosial. Karena itu, BMP kemudian berusaha membuktikan ucapan Sandiaga dengan berbelanja di pasar tradisional hanya dengan uang Rp 100.000.

"Harga cabai sudah kami buktikan per Kg 40.000, daun bawang untuk konsumsi dua minggu hanya 20 ribu, total 60 ribu. Ini semua lebih dari cukup untuk konsumsi rumah tangga beberapa minggu. Kalau 100ribu dimanfaatkan hanya untuk membeli cabai dan daun bawang, saya curiga mungkin pembelinya sedang buka restaurant," terang Pembina BMP, Triana Dewi Seroja.

"Tidak semua masyarakat menggeluh, banyak yang tetap positif dan optimis serta terus berusaha dan bekerja nyata tanpa membesar-besarkan masalah dan kecenderungan hoax," sambungnya.

Sementara itu, BMP juga mengajak masyarakat ikut bergoyang Senam Sehat "Goyang Dayung Jokowi", usai berbelanja dan beraudiensi dengan para pedagang, pembeli, hingga juru parkir di Pasar Pondok Labu.

Senam tersebut diyakini mampu memperbaiki fungsi eksekutif otak sebagai salah satu fungsi kognisi tertinggi manusia. BMP berpandangan, perkara membiasakan olahraga memang tidaklah mudah, apalagi mayoritas masyarakat memiliki kegiatan serta kesibukan yang padat.

Padahal, sudah banyak penelitian yang mengungkapakan bahwa olahraga yang teratur terbukti bermanfaat bagi tubuh karena dapat memperlancar sistem peredaran darah, menghalau perkembangan virus penginfeksi penyakit, hingga menurunkan risiko terkena obesitas.

Karena itu, BMP menyarankan Senam Sehat "Goyang Dayung Jokowi", yang lebih ringan, namun tetap optimal dalam menjaga kebugaran daripada nyinyir dan negative thinking yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.(exe/ist)


0 Komentar